Ini Dia Penyebab Suroboyo Bus Masih Sepi Penumpang
Pemerintah Surabaya dalam waktu dekat mengklaim akan menyediakan feeder atau angkutan pengumpan untuk Suroboyo Bus. Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru menyebut pembangunan feeder ini akan mulai dilaksanakan paling cepat bulan depan atau Februari 2023 nanti.
Kata Tundjung, feeder atau angkutan pengumpan ini diharapkan bisa menjangkau jalan-jalan kecil di perkampungan yang ada di Surabaya. Tak mudah memang untuk mempersiapkan membangun feeder ini. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan misalnya titik lokasi, rute, hingga personil yang akan mengawaki feeder ini.
Untuk tahap pertama, Dinas Perhubungan Kota Surabaya akan menyiapkan 53 unit kendaraan feeder atau pengumpan ini. Ia menambahkan, yang cukup sulit dari persiapan pengoperasian feeder ini adalah membuat halte baru atau pemberhentiannya. Karena tak semudah itu untuk membuat semacam tempat pemberhentian di kampung-kampung untuk feeder nantinya.
"Halte ada yang ikut Suroboyo Bus, ada yang baru. Nah, ini cukup sulit sebab kami maunya masuk ke dalam kampung, tapi tidak semudah itu menentukan lokasinya, ketika ketemu lokasinya ada orang jualan situ dan lainnya," katanya.
Persoalan feeder yang belum tersedia untuk mengintegrasikan Suroboyo Bus ini memang masih menjadi masalah. Warga Surabaya masih kesulitan untuk menjangkau halte Suroboyo Bus.
Penelitian yang dilakukan oleh Syahrul Fathoni dan Ketut Dewi Martha Erli Handayeni dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang diunggah dalam Jurnal Teknik ITS Vol. 11, No. 2, (2022) ISSN: 2337-3539, https://bit.ly/3VZZjH9 malah menyebut jika layanan Suroboyo Bus dianggap tak terjangkau oleh warga Surabaya.
Perhitungan penelitian ini menggunakan Public Transport Accessibility Levels (PTAL). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Public Transport Accessibility Levels, menyebut 85- 93% dari luas Kota Surabaya memiliki kategori tidak terjangkau. Baik berdasarkan jarak tempuh dari halte idealnya yaitu 400 meter dan maksimum mencapai 800 meter. Berdasarkan penelitian ini, idealnya warga Surabaya bisa mengakses halte Suroboyo Bus tak lebih 800 meter.
Tak heran jika kemudian karena masih dianggap belum terjangkau untuk luas wilayah Kota Surabaya, tingkat keterisian Surobyo Bus masih rendah. Tingkat keterisian Suroboyo Bus berdasarkan penelitian ini kurang lebih masih di angka 50an persen.
Sedangkan untuk jumlah penumpang bulanan berdasarkan data yang berhasil dihimpun per bulannya.
Selain soal keterjangkauan halte Suroboyo Bus, ada pula penyebab lain mengapa tingkat keterisian Suroboyo Bus masih rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Risnu Indahsari, A.A. Gde Kartika, dan Wahju Herijanto Departemen Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang dimuat dalam jurnal Jurnal Teknik ITS Vol. 8, No. 2, (2019), https://bit.ly/3vSazdU menyebutkan soal waktu tunggu penumpang juga harus diperbaiki.
Berdasarkan hasil survei, mayoritas penumpang memiliki waktu tunggu lebih dari 45 menit. Headway atau interval kedatangan bus lebih dari 42 menit ini termasuk waktu yang cukup lama, karena standar yang ada di dalam Peraturan Menteri Nomor 10 Tahun 2012 headway maksimum adalah 1-12 menit. Penyebab dari lamanya headway Suroboyo Bus ini adalah kurangnya jumlah armada yang beroperasi.
Soal waktu tunggu ini juga harus menjadi perhatian serius karena berdasarkan riset, sangat dikeluhkan penumpang. Penumpang banyak yang menunggu lama saat akan menaiki bus karena tidak adanya jadwal yang pasti untuk kedatangan Suroboyo Bus.
Sedangkan untuk travel time atau waktu tempuh dari halte ITS sampai kembali lagi ke halte ITS (perjalanan pulang pergi) adalah ± 4 jam. Padahal, menurut SK Dirjen Perhubungan Darat No. 687, 2002 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Umum Perkotaan maksimal waktu perjalanan adalah dua jam.
Lamanya waktu tempuh ini disebabkan karena waktu pergantian shift dan waktu istirahat awak bus yang terlalu lama. Waktu istirahat awak bus saat penelitian itu dilakukan adalah ± 1 jam. Juga, yang mempengaruhi waktu tempuh adalah kondisi lalu lintas yang tidak bisa diprediksi setiap hari mengingat Suroboyo Bus belum mempunyai jalur/trayek sendiri.