Ini Dia Destinasi Wisata Kelas Dunia di Larantuka
Selama ini Larantuka di Kabupaten Flores Timur, NTT, hanya dikenal memiliki wisata religi. Namanya perayaan Semana Santa.
Sebenarnya, di luar itu, Larantuka memiliki lebih dari itu. Berupa keindaham alam. Seperti Pasir Timbul di Mekko hingga pemandangan sunset yang indah di Pantai Kawaliwu.
Kepala Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Apolonia Corebima mengatakan, Destinasi-destinasi potensial di Flotim setidaknya ada 15 buah. Sementara untuk kebudayaan terdapat rumah adat dan benda-benda bersejarah lainnya. Total ada 115 yang bisa dikembangkan untuk aset pariwisata.
Dikui dia, waktu terbaik untuk ke Larantuka memang saat Semana Santa. Karena, wisatawan mencari wisata religi di sini.
Secara aksesibilitas, Larantuka sudah bisa dijangkau dengan dua penerbangan dari Kupang, pada pagi dan sore. Terkait Amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel dan restoran yang memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan juga sudah tumbuh berkembang.
Yang menjadi masalah, adalah sampah yang masih banyak. Masyarakat belum begitu sadar tentang pentingnya kebersihan di destinasi wisata. Menurutnya, sekecil apa pun kepedulian masyarakat agar menjaga kebersihan tempat wisata, akan sangat mendukung pertumbuhan pariwisata di NTT.
Terpisah Kepala Bidang Pemasaran Regional III Area II Kemenpar Hendry Noviardi mengatakan, destinasi wisata jika ingin menjadi kelas dunia harus memperhatikan kesiapan 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas).
"Larantuka untuk atraksi sudah tidak diragukan lagi. Alamnya juga potensial untuk di jual. Aksesibilitas memang perlu di Kembangkan untuk menjadi destinasi kelas dunia," ujar Hendri Noviardi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun langsung ikut angkat suara. Berulang kali Menpar mengatakan jika budaya itu semakin dilestarikan semakin menyejahterakan. Menurutnya kemajuan budaya Indonesia merupakan tanggung jawab bersama. Terlebih budaya itu merupakan salah satu komponen penting dalam kepariwisataan.
"Pariwisata kita basisnya budaya. Budaya bukan hanya maksudnya tari menari atau pertunjukan saja. Tapi juga tata nilai dasar yang menjadi falsafah hidup Indonesia. Tata nilai itu yang menjadi inti. Makanya budaya itu semakin dilestarikan semakin menyejahterakan. Kekayaan budaya kita lah yang selalu menjadi buruan wisatawan mancanegara," ujar Menpar Arief.(*)
Advertisement