Ini Dia Calon Jamaah Haji Tertua dan Termuda di Probolinggo
Meski fisik sudah renta, namun tak menghalangi Astipah Murgo Saninten yang berusia 88 tahun ini untuk menunaikan ibadah haji. Dia adalah calon haji tertua di Kota Probolinggo. Dia tahun ini akan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo Bambang Agus Suwignyo bersama dengan Ketua DPRD Agus Rudiyanto Ghafur, perwakilan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para ulama dan kiai melepas keberangkatan calon jamaah haji di halaman kantor Wali Kota Probolinggo untuk menuju ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya, Kamis, 26 Juli 2018.
"Astipah Murgo Saninten dari Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih menjadi calon haji tertua berusia 88 tahun, sedangkan calon haji termuda berumur 23 tahun yakni Halimatus Sadiyah dari Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan," kata Sekda Kota Probolinggo Bambang Agus Suwignyo di Kota Probolinggo.
Ia juga berpesan kepada seluruh jamaah calon haji, agar sesampainya di Tanah Suci bisa menjadi tamu Allah SWT yang baik, penuh khusuk, sabar dan tawakal selama menunaikan ibadah haji.
"Saya berpesan, jaga kesehatan fisik maupun mental. Hendaklah selama menunaikan ibadah haji untuk menjaga citra baik bangsa Indonesia, serta mendoakan negara Indonesia, agar terlepas dari kemelut krisis dan bencana, sehingga menjadi negara yang tentram dan damai dalam lindunganNYA," tuturnya.
Bambang juga mengingatkan agar jamaah calon haji menjaga kondisi kesehatannya karena cuaca di Mekkah mencapai 43 derajat celcius, sedangkan di Indonesia terbiasa dengan kondisi cuaca berkisar 25-32 derajat celcius.
"Jaga kesehatan selama menunaikan ibadah haji karena dalam berhaji juga membutuhkan ketahanan fisik," katanya.
Jumlah jamaah calon haji asal Kota Probolinggo sebanyak 218 orang yang terdiri dari Kecamatan Mayangan 46 orang, Kecamatan Kademangan 45 orang, Kecamatan Wonoasih 29 orang, Kecamatan Kanigaran, 69 orang, dan Kecamatan Kedopok 29 orang.
Jumlah jamaah calon haji tersebut terdiri dari 98 laki-laki dan 120 perempuan yang semuanya masuk dalam kelompok terbang (kloter) 30, sehingga menggunakan lima bus menuju ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya. (ant)
Advertisement