Ini Dampak Rumen Bila Dibuang Sembarangan di Sungai
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya masih banyak menemukan warga mencuci dan membuang rumen (organ dalam sapi berukuran besar) di sungai. Hal tersebut banyak ditemukan usai penyembelihan Hari Raya Idul Adha.
Terkait penemuan tersebut, Kabid Kebersihan DLH Surabaya, Arif Rusman, mengatakan, setelah temuan tersebut pihaknya terus melakukan upaya persuasif kepada warga.
"Sebelumnya kami juga sudah mengeluarkan surat edaran ke Kelurahan dan Kecamatan, agar menyiapkan rumen di kantong besar dan ditempatkan pada tempat yang bisa diakses dump truck supaya rumen bisa diangkut petugas. Tapi memang masih banyak yang buang di sungai," kata Arif saat dihubungi, Kamis, 14 Juli 2022.
Menurutnya, banyak warga memilih mencuci rumen di sungai karena mereka membutuhkan air yang banyak untuk mencucinya. "Kalau rumen itu kan butuh air yang banyak, jadi mereka memilih mencuci di sungai," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, pencucian rumen di sungai mengakibatkan pencemaran sungai. Terutama, baunya yang menyengat dan mengganggu masyarakat.
"Baunya itu mbak, kalau pas aliran airnya deras mungkin tidak terlalu tercium. Tapi kalau alirannya sedang surut baunya sangat mengganggu," keluhnya.
Selain itu, ukuran rumen yang besar juga dikhawatirkan akan menyumbat aliran air sungai. "Ukurannya kan besar-besar ya, iya kalau satu yang dibuang, kalau banyak khawatir menyumbat aliran sungai," imbuhnya.
Ke depannya, untuk mengantisipasi hal tersebut pihak DLH akan mensosialisasikan terkait pembuangan rumen kepada masyarakat. Karena sebelumnya, hanya melalui surat edaran belum disosialisasikan.
"Ke depan akan sosialisasikan ke warga sebelum satu minggu atau sebelum Idul Adha. Sosialisasi ke kelurahan, kecamatan dan tempat penyembelihan yang berjumlah besar. Tahun ini kan masih surat edaran," tandasnya.
Advertisement