Ini Cerita Penyanyi Pink Setelah Sembuh
Penyanyi Pink, yang baru saja sembuh dari virus corona baru (COVID-19) mengungkapkan bahwa selama sakit, gejala dan keluhan yang ia alami terus berubah-ubah.
"Ini benar-benar seperti rollercoaster. Gejalanya berubah setiap hari," kata Pink dikutip dari The Hollywood Reporter, Jumat.
Ia mengatakan bahwa putranya, Jameson, 3 tahun, sakit lebih dulu, meskipun dia tidak mengira itu adalah virus corona karena ia mengira itu hanyalah demam biasa.
"Dimulai dengan demam, kemudian demam itu datang dan pergi, lalu dia akan mengalami sakit perut, diare, sakit dada, sakit kepala, dan kemudian sakit tenggorokan. Setiap hari adalah gejala baru," ungkap Pink.
Demam yang dialami Jameson bertahan selama beberapa hari dan mencapai 39 derajat celcius.
Pink jatuh sakit dua hari kemudian dengan gejala kelelahan, kedinginan, dan mual.
"Aku tidak pernah demam. Aku tidak pernah memiliki gejala-gejala itu sebelumnya. Aku hanya menderita asma yang cukup buruk," kata pelantun lagu Perfect itu.
"Ketika demamnya menetap dan naik, aku terbangun di tengah malam dan tidak bisa bernapas, dan aku membutuhkan nebulizer untuk pertama kalinya dalam 30 tahun," ujarnya melanjutkan.
Begitu dia tidak dapat "berfungsi" tanpa inhaler-nya, Pink mulai mempertanyakan apakah dia akan selamat dari penyakitnya. "Kamu tidak bisa tidak menonton berita setiap hari".
Pink dan Jameson hanya bisa mendapatkan satu tes, jadi dia memilih untuk menguji dirinya sendiri.
"Hasilnya ada seminggu kemudian, positif, dan aku tahu itu. Aku sudah tahu itu," katanya.
Ia lalu mengatakan, "Ketika orang-orang mulai menjelaskan apa itu penyakit ini, masih terlalu dini untuk dapat menyebutkannya secara lengkap dan memberi tahu semua orang apa yang harus dicari."
Pink kemudian berbicara tentang kurangnya akses untuk pengujian tes corona, setelah mendapat informasi bahwa sejumlah temannya tidak dapat melakukan uji tersebut.
Setelah memperhatikan bahwa sistem perawatan kesehatan perlu ditingkatkan, Pink mengatakan bahwa dia sekarang ingin membantu siapa saja yang dia bisa selama pandemi.
"Setiap orang di dunia saat ini menjadi pahlawan super hanya dengan tinggal di rumah. Setiap orang rentan dan akan terkena dampak virus ini," kata dia. (ant/rtr)