Ini Cerita ABK dan KKM Terkait Terbakarnya KM Victori Utama
Kapal Motor (KM) ikan, Victori Utama, tadi pagi terbakar di perairan Selat Bali Rabu, 26 Februari 2020. Saat terbakar, dalamnya hanya ada dua anak buah kapal yang semuanya berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah.
Dua orang yang berada di dalam kapal saat terbakar itu adalah Kepala Kamar Mesin (KKM), Eki Ardiansyah, 20, warga Desa Wonokerto Wetan, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan dan anak buah kapal (ABK) Firman Budi Prawiro, 25 tahun, warga Desa Pencongan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
Menurut dua orang ini, kebakaran tersebut diduga disebabkan adanya korsleting listrik pada kapal tersebut. Karena sebelum terbakar sempat ada bau sangit dari kapal tersebut. Bau sangit ini muncul setelah Eki Ardiansyah menyalakan genset listrik.
"Tak lama kemudian saya mencium bau sangit seperti kabel terbakar," kata pria yang dipanggil Eki ini.
Mencium bau itu, Eki mencoba mencari sumber bau. Tak lama kemudian dia sudah melihat percikan api pada bagian kanan kamar mesin. Melihat itu dia bersama Firman berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Karena api terus membesar kami memutuskan untuk melompat keluar kapal," ujar Firman.
Firman mengatakan, mereka memutuskan untuk meloncat karena takut kapal itu meledak. Saat meloncat meninggalkan kapal mereka sama sekali tidak membawa apa-apa. Seluruh barang berharga miliknya tertinggal di kapal.
"Semua barang masih di dalam kapal, uang juga tidak sempat kami bawa," jelasnya
Sementara itu, pengurus kapal, Yulius Hendra, 33 tahun, menyatakan, kapal itu sudah lego jangkar sejak 6 Januari 2020 lalu. Kapal dalam keadaan kosong karena sedang dalam perbaikan.
"Kapal sedang dalam perbaikan palka," ujarnya.
Untuk diketahui, KM Victori Utama terbakar saat lego jangkar di perairan Selat Bali tepatnya di belakang markas Polairud Banyuwangi. Dua kapal pemadam berhasil memadamkan api setelah 2 jam berselang. Akibat kebakaran ini, kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar.