Ini Cara Unik SD Muhammadiyah 12 Kenalkan Siswa pada Dr. Soetomo
Di tengah pembelajaran terbatas yang saat ini dilakukan, SD Muhammadiyah 12 Surabaya tidak kehabisan cara untuk memperkenalkan tokoh atau pahlawan kepada murid-muridnya dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pangan Dunia.
Didampingi beberapa guru, 12 siswa kelas 6 diajak berkeliling museum dan kompleks makam Dr Soetomo, yang berada di Komplek GNI, Jalan Bubutan No.85, Rabu, 27 Oktober 2021 sekitar pukul 10.00 WIB.
Para murid yang terdiri 6 laki-laki dan 6 perempuan ini diajak berkeliling museum
dua lantai yang menyimpan barang-barang pribadi peninggalan Dr. Soetomo.
Dari mulai koleksi semasa menjadi dokter di Rumah Sakit CBZ (Central Burgelijke Ziekeninrichting), lalu berubah nama menjadi Rumah Sakit Simpang yang saat ini sudah menjadi gedung Plaza Surabaya, cerita mengenai perjuangan Dr. Soetomo semasa hidup, hingga pernikahannya dengan perempuan Belanda, Everdina J. Broering.
Seperti diungkapkan salah satu siswa SD Muhammadiyah 12, Efendra Gavin, cerita-cerita mengenai pergerakan nasional Dr. Soetomo ini pun menarik perhatian para siswa.
"Tadi ke museum lihat-lihat barang Dr Soetomo. Senang bisa tambah ilmu dan pengetahuan atas perjuangannya," kata Gavin, biasa ia disapa.
Selain senang menambah ilmu, Gavin juga mengaku senang lantaran bisa belajar di luar sekolah dan bertemu dengan teman-temannya. Ia pun nantinya ingin bisa berkunjung ke museum lainnya saat pandemi sudah usai.
Sementara guru kelas 6 yang mendampingi, Amalia Safitri mengungkapkan, kegiatan kali ini dilakukan untuk mengenalkan pergerakan nasional Dr.Soetomo kepada para siswa.
"Di bab 3 buku pelajaran mereka juga ada pembahasan mengenai pergerakan nasional Dr. Soetomo. Jadi dengan kedatangan anak-anak ke sini bisa mengenal lebih dalam siapa itu Dr. Soetomo," katanya. Pihaknya juga sengaja memilih tempat yang tidak berkerumun karena masih dalam suasana pandemi.
Usai berkeliling museum dan makam Dr. Soetomo, para siswa mengadakan aksi kreatif menempelkan biji-bijian hasil pangan Indonesia mengikuti pola peta Indonesia pada spanduk besar berukuran 3x1 M bertuliskan “Terima Kasih Dr. Soetomo, Kini Indonesia Bisa Bersatu dan Maju.”
Kegiatan sederhana yang sarat makna ini didedikasikan untuk mengenang Dr.Soetomo, yang berjasa dalam membangun pondasi persatuan bangsa Indonesia. Dialah Pendiri Organisasi Modern pertama dari kalangan pribumi (Boedi Oetomo), yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda tahun 1928 dan kemerdekaan Indonesia 1945.