Ini Cara Latihan Napas bagi Pasien Covid-19
Pasien Covid-19 dengan status tanpa gejala atau gejala ringan, bisa melakukan latihan napas untuk mencegah sesak napas, dan menjaga saturasi oksigen tetap baik. Dokter Decsa Medika membuat video tutorial bersama dokter Fitri Azizah Noor yang diunggah di laman Instagram.
Tiga Langkah Latihan Pernapasan
Lewat video yang direpost oleh Pandemic Talk, dokter Decsa memperkenalkan dokter Fitri Azizah untuk memberikan latihan napas dengan baik dan benar, pada pasien Covid-19. Latihan napas bertujuan untuk meningkatkan saturasi oksigen. "Jika saturasi oksigen bagus, penyembuhan jaringan harapannya juga ikut bagus," kata dokter Fitri.
Terdapat tiga langkah latihan pernapasan dalam video berdurasi enam menit tersebut.
Langkah Pertama
Tubuh harus dalam kondisi rileks. Tangan, kaki, lengan, tungkai, dilemaskan. Bahu dilemaskan dengan cara diputar kedepan. "Sambil diputar ambil napas lewat hidung embuskan lewat mulut. Dirasakan tiap embusannya, pelan-pelan sampai sepuluh kali," kata dokter Fitri.
Setelah 10 kali, gerakan bahu berganti diputar kebelakang. Diikuti dengan tarikan serta embusan napas sampai 10 kali.
Langkah Kedua
Setelah bahu, giliran lengan yang digerakkan. Tujuannya untuk membuka dan memperluas dinding dada.
"Dua tangan direntangkan kedepan sambil ambil napas, kemudian ditarik kebelakang, dan kembali ke depan sambil embuskan napas. Diulang lima sampai 10 kali," katanya.
Langkah Ketiga
Tahap berikutnya adalah pernapasan diafragma. Caranya buka telapak tangan lebar-lebar. Satu diletakkan di dada, dan telapak tangan kedua diletakkan di bawah dada, atau perut bagian atas.
"Isi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya. Caranya dengan menggelembungkan dada dan perut bersama-sama," katanya.
Setelah itu, udara diembuskan lewat mulut dengan pelan, "seperti meniup lilin, tetapi lilinnya jangan sampai mati," katanya. Gerakan tersebut bisa diulang hingga 15 kali, dan dilakukan setiap empat jam sekali.
Pasien Bergejala Ringan
Di akhir video, dokter Decsa menambahkan, latihan pernapasan tidak dianjurkan bagi pasien dengan kondisi gejala sakit yang berat atau sedang dirawat di rumah sakit. "Jika sedang dirawat di rumah sakit, lebih baik ikuti saran tenaga kesehatan," katanya.
Latihan pernapasan tepat dilakukan dalam kondisi pasien tidak bergejala atau bergejala sangat ringan.