Ini Cara Bupati Blora Turunkan Angka Kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Blora berusaha keras memenuhi target menurunkan kemiskinan di angka 10,84 persen, sesuai target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Salah satunya dengan menggandeng BUMD dan pihak swasta lain. Untuk bersama - sama menurunkan angka kemiskinan yang ada di Blora.
Menurut Bupati Blora Arief Rohman, di tahun 2023 angka kemiskinan di Kabupaten Blora turun jadi 11,49 persen, dari sebelumnya tahun 2022 di angka 11,53 persen.
Namun demikian, Pemkab Blora terus kerja lebih keras lagi agar di 2024 target kemiskinan bisa turun ke angka 10,84 persen, sesuai target RPJMD.
Dikatakan, salah satu keterlibatan BUMD dan swasta itu melaksanakan program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pembangunan jambanisasi.
Dalam kegiatan ini, Hayat Institute menjadi fasilitator pelaksana dari BUMD Blora PT Blora Patragas Hulu dan PT Sumber Petrindo Perkasa (SPP).
Ketua Hayat Instittute Ahmad Rouf menyampaikan, PT. BPH telah membantu renovasi RTLH di Desa Sumberagung dan Desa Sidomulyo, keduanya di Kecamatan Banjarejo. Lima unit RTLH di Desa Sumberagung, dan lima unit RTLH di Desa Sidomulyo telah selesai direnovasi dibantu PT. BPH.
"Pada prinsipnya kami komunikasi terlebih dahulu dengan keluarga penerima manfaat untuk mengakomodasi keinginan mereka, sebelum diperbaiki bersama-sama," jelas Rouf dalam acara serah terima bantuan pembangunan RTLH dan Jambanisasi, Selasa 13 Februari 2024 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora.
Sementara itu, untuk PT. SPP, menurut Rouf telah membantu renovasi 10 RTLH di Desa Kadengan, Kecamatan Randublatung.
Tidak hanya renovasi RTLH, namun juga pembangunan jambanisasi sebanyak 10 unit juga di Desa Kadengan Randublatung.
"Semuanya telah selesai dilaksanakan pada akhir 2023 hingga bulan Januari kemarin. Sehingga kini hasilnya kami laporkan kepada Bapak Bupati dan Dinas terkait, diserahkan hasil secara simbolis," sambungnya.
Bupati Blora Arief Rohman mengucapkan terimakasih kepada BPH dan PT SPP yang telah ikut membantu renovasi RTLH dan jambanisasi.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada SPP dan BPH atas kontribusinya dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui program pembangunan RTLH dan jambanisasi.
"Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat. Ke depannya semoga lebih banyak lagi perusahaan baik BUMD, BUMN, Koperasi, maupun swasta yang menyalurkan anggaran CSR atau TJSP nya untuk program penanggulangan kemiskinan seperti ini," ucap bupati.
Menurutnya masih banyak perusahaan lain yang potensinya besar di Kabupaten Blora. Semoga kelak bisa ikut berkontribusi untuk sesarengan mbangun Blora seperti ini.
‘’Tolong nanti Bappeda dikoordinasikan untuk pengembangannya. Meskipun Pemkab melalui Dinrumkimhub ada program RTLH, namun jika dapat dikroyok bareng-bareng maka hasilnya akan lebih baik," tambah bupati.
Sementara itu, Damin salah satu warga penerima manfaat dari Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, mengaku senang karena kini rumahnya jadi lebih nyaman dan enak dipandang.
"Terimakasih Pak Bupati, PT. BPH dan perusahaan perusahaan lainnya yang sudah membantu renovasi rumah kami. Rumah yang tadinya banyak atap bocor karena genteng sudah tua, kini sudah diganti baru semua. Rumah juga jadi lebih kokoh, maturnuwun sanget," ungkap Damin, yang juga hadir didampingi Kades Sumberagung.
Terpisah, Kepala Bappeda Blora, Mahbub Djunaedi, menerangkan, selama 2023 kemarin telah banyak perusahaan dan koperasi yang telah berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Blora melalui TJSP/ CSR-nya.
"Yakni membangun 138 RTLH, 57 Jamban, 5 Saluran air bersih, 464 Modal Usaha Individu Tidak Bekerja. Dengan total anggaran Rp 3,04 miliar," ungkap Mahbup.
Usai penyerahan secara simbolis, Bupati Arief Rohman juga mengajak seluruh penerima manfaat untuk foto bersama, dan berdialog. Turut hadir Kepala Dinrumkimhub, Kepala Dinas Sosial P3A, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).