Ini Beda Pidato Politik Dua Calon Presiden Setelah Quick Count
Dua calon presiden yang sedang berlomba menghimpun suara di pemilihan umum 2019, sore tadi menemui para pendukungnya. Calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan kepada para pendukungnya yang telah berkumpul di Jalan Kertanegara Jakarta. Dalam awal pidatonya, Prabowo langsung menyebut jika ada kejadian yang merugikan pihaknya.
"Sejak semalam, terus terang saja banyak kejadian yang merugikan pasangan 02. Misalnya saja banyak TPS yang telat, pemilh kami yang tak mendapat undangan dan banyak surat suara yang sudah tercoblos pasangan lain," kata Prabowo dengan nada tegas.
Namun meski mendapati laporan yang tak menguntungkan untuk pasangan 02, kata Prabowo menurut hitungan internalnya dirinya unggul di dalam exit poll di lima ribu TPS di seluruh Indonesia dan unggul 52, 2 persen untuk quick count.
Prabowo juga menuding jika ada upaya dari beberapa lembaga survei yang mencoba menggiring opini jika pasangan 02 mengalami kekalahan. Lembaga survei tertentu ini, kata Prabowo memang mempunyai kerjasama dengan pihak lawan.
"Jangan terpancing. Awasi semua TPS dan kecamatan. Saya imbau pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis. Tetap kawal kotak suara agar kebohongan yang dilakukan bisa dilawan,' ujar Prabowo.
Sementara calon presiden Joko Widodo juga melakukan hal yang sama. Joko Widodo menyapa pendukungnya Djakarta Theater. Dalam pidatonya Joko Widodo menyebutkan rasa terima kasihnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menyelenggarakan pemilihan umum yang lancar. Joko Widodo juga menyebut meski ada indikasi kemenangan dari hasil exit poll dan quick count, tapi Joko Widodo meminta kepada pendukungnya untuk bersabar, menunggu pengumuman resmi dari KPU.
Dan terakhir Joko Widodo meminta rakyat Indonesia untuk kembali bersatu. "Marilah kita kembali bersatu setelah pileg dan pilpres ini. Menjalin kerukunan sebagai saudara sebangsa dan setanah air," ujar Joko Widodo menutup pidatonya.