Ini Beda Gol Bunuh Diri dan Bukan
Dalam sepak bola mengenal istilah gol bunuh diri. Bagi orang awam, proses gol yang didahului adanya kontak antara bola dengan kaki pemain dari tim yang gawangnya kebobolan akibat bola berbelok arah kerap dianggap sebagai own goal.
Padahal, tak semua proses gol ke gawang sendiri yang terjadi akibat deflect bisa dianggap own goal. Teranyar, proses gol yang terjadi di final Piala Afrika 2019 yang dimenangi Aljazair 1-0, Sabtu 20 Juli 2019 dini hari WIB.
Nama Baghdad Bounedjah tercatat sebagai pencetak gol tunggal di pertandingan itu meski tembakannya sempat membentur kaki pemain belakang lawan, Salif Sane, sehingga melambung kemudian masuk ke gawangnya sendiri.
Gol tersebut tak dianggap sebagai gol bunuh diri karena Bounedjah mengarahkan tembakannya ke gawang Senegal. Sehingga, walau pun berbelok arah setelah bola mengenai bagian tubuh tubuh lawan, wasit menganggap gol itu bukan gol bunuh diri Sane.
Lain halnya bila proses gol itu terjadi ketika bola sebenarnya tak diarahkan ke gawang, namun karena menyentuh bagian tubuh pemain lawan kemudian masuk ke gawangnya sendiri, wasit akan memutuskan bahwa gol tersebut sebagai gol bunuh diri.
Untuk kasus ini terjadi di pertandingan antara Senegal lawan Tunisia di babak semifinal Piala Afrika 2019 pada 14 Juli 2019 lalu yang dimenangi Senegal 1-0. Gol tersebut dianggap gol bunuh diri yang dilakukan Dylan Bronn, karena sebetulnya bola tendangan bebas Senegal tidak mengarah ke gawang, tapi kemudian berbelok arah dan masuk ke gawang Tunisia setelah mengenai leher Bronn.