Ini Beberapa Rekomendasi Hasil Muskercab II PC NU Banyuwangi
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Banyuwangi menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Murkercab) II, Minggu, 5 Desember 2021. Muskercab ini menelurkan sejumlah rekomendasi. Baik itu rekomendasi kepada internal maupun kepada pemerintah daerah atau instansi terkait.
Muskercab ini digelar di Pondok Pesantren Mamba’ul Falah, Dusun Kedungliwung, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Salah satu dari rekomendasi yang ditelurkan dalam muskercab itu berkaitan optimalisasi pembinaan dan penanggulangan radikalisme dan bahaya narkoba.
“Rekomendasi ini kita sampaikan kepada pemerintah, warga nahdliyin, Kementerian Agama,” jelas Katib Syuriah PC NU Banyuwangi, Kiai Sunandi Zubaidi, di arena MuskerCAB II PC NU Banyuwangi.
Dia menambahkan, ada peningkatan kerja sama antara pemerintah dan instansi terkait dalam rangka pembinaan penanggulangan radikalisme dan bahaya narkoba. Sebagai langkah pencegahan, PC NU Banyuwangi merekomendasikan adanya tes narkoba pada siswa dan santri.
“Di antara bagian dari rekomendasi ini adalah pelaksanaan tes narkoba untuk siswa dan santri baru dan tes anti narkoba untuk calon pengantin,” jelasnya.
Untuk penanggulangan radikalisme, menurut Kiai Sunandi Zubaidi, PC NU mengimbau khususnya kepada warga nahdliyin untuk lebih selektif memilih mubaligh dalam setiap pengajian. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran faham radikalisme.
“Yang paling urgent untuk menanggulangi radikalisme, mengimbau untuk selektif memilih mubaligh dalam setiap pengajian, yang benar-benar mubaligh afiliasinya kepada Nahdlatul Ulama utamanya penangkalan radikalisme,” tegasnya.
Selain itu, ada juga rekomendasi dalam hal pembinaan kelompok masyarakat tertentu atau kelompok masyarakat rentan sosial. Rekomendasi ini akan disampaikan kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sosial dan Kementerian Agama.
Diharapkan instansi terkait untuk menyelenggarakan pembinaan kepada wanita pekerja seksual dalam bentuk pengajian maupun pelatihan pemberdayaan ekonomi.
Pembinaan ini bisa juga dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan. Oleh karena itu, PC NU Banyuwangi juga akan memberikan rekomendasi hasil muskercab hari ini pada Kepala Lapas Banyuwangi.
“Di samping itu juga memperketat penerimaan tamu di hotel, di home stay bahkan di rumah dan radio komunitas,” tegasnya.
Rekomendasi lainnya yakni berkaitan dengan ketahanan keluarga. Dia berharap ada pembinaan dan sosialisasi pra nikah dan pasca nikah secara berjenjang. Rekomendasi ini akan disampaikan pada Kepala Desa agar sedapatnya memberikan ruang anggaran untuk pembinaan itu.
Selain rekomendasi keluar, muskercab juga menelurkan rekomendasi untuk dilakukan di internal Nahdlatul Ulama. Bertema berkaitan dengan kegiatan ibadah salat Magrib sampai isya di musala dan masjid. Karena selepas salat maghrib adalah waktu yang mustajabah, maka seluruh warga nahdliyin diminta melaksanakan meramaikan masjid, musala dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti membaca tahlil, istighosah, manaqib, dan sholawat.
Pengajian santri TPQ atau diniyah harus ada di antara waktu Magrib dan Isya. Seluruh masyarakat nahdliyin diminta di antara waktu Magrib dan Isya untuk mematikan televisi, radio, HP atau kegiatan yang bersifat aneka ria.
“Begitu juga kegiatan hajatan dan lain sebagainya. Kecuali kegiatan walimah, itu pun dengan volume yang tidak begitu keras,” jelasnya.
Berikutnya, ada rekomendasikan agar pada seluruh warga NU yang mempunyai lahan pertanian dan lahan usaha untuk mengeluarkan zakatnya melalui Lazisnu. Selain itu, seluruh warga nahdliyin juga diminta ‘belonjo di bolone dewe’ (belanja pada temannya sendiri).
Gerakan Belonjo di Bolone Dewe Ini untuk menggerakan semangat gotong royong dan peduli antar warga NU saling bersinergi dan kolaborasi dalam ekonomi kerakyatan.
“Dan paling terakhir untuk keselamatan bersama, syuriah merekomendaiskan kepada warga dan seluruh pengurus untuk membaca rotib al haddat dan qunut nazilah,” pungkasnya.
Advertisement