Percepat Pemeriksaan PCR, Jatim Dapat Tambahan 3 RS BUMN
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur kembali mendapat dukungan dari tiga rumah sakit milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberikan pelayanan pemeriksaan swab tes berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR).
Tiga rumah sakit itu di antaranya RS Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya, RS Lavalette Malang dan RS Jember Klinik.
Dukungan itu begitu berarti bagi semua tim yang melakukan perawatan atau pelacakan pasien-pasien yang terindikasi positif meski tidak ada gejala yang tampak.
“Ini disiapkan untuk melakukan PCR tes yang kemarin sudah dikirim oleh Pak Menteri BUMN (Erick Tohir),” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ketika menyampaikan update di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin 11 Mei 2020.
Hanya saja, Khofifah tak menjelaskan secara rinci penyebab adanya faktor terjadi antrian yang cukup besar terkait pemeriksaan PCR. Seperti yang terjadi di Balai Besar Teknik Lingkungan dan Pengendalian Penyakit di Surabaya masih ada 2.274 spesimen yang belum tersentuh.
Namun, baginya ini sangat penting untuk percepatan pelayanan pemeriksaan dalam hal membuktikan keberadaan virus dalam tubuh manusia.
“Potensi menemukan konfirmasi baru tinggi sekali. Saat ini, OTG (orang tanpa gejala) 26 persen potensial naik positif, PDP (pasien dalam pengawasan) ada 68 persen potensial naik menjadi positif. Nah, titik itu yang harus kita lakukan langkah terukur bagaimana itu bisa turun," ujarnya.
Dari data yang ada saat ini dari total enam laboratorium yang sudah beroperasi (belum dengan RS BUMN) bisa melakukan pemeriksaan sebanyak 1.264 spesimen.
Jumlahnya memang masih tak seperti yang diharapkan karena faktor keterbatasan alat PCR ditambah dengan jumlah yang masuk dari seluruh daerah. Termasuk dari Kalimantan yang pemeriksaannya dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Dijelaskan Koordinator Rumpun Kuratif Dr. Joni Wahyuhadi, saat ini dari enam laboratorium ada 10 PCR yang digunakan. Di RSU Dr Soetomo ada dua mesin yang aktif dari lima mesin yang dapat memeriksa 350 tes per hari, Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga dua mesin dengan daya tampung 360 pemeriksaan per hari.
Kemudian, RS Universitas Brawijaya sebanyak 50 spesimen per hari, BBLK 90 spesimen per hari, BBTKLPP 180 spesimen perhari, RSU Dr Saiful Anwar Malang 40 spesimen per hari, RS Premiere 144 spesimen dan National Hospital yang dapat memeriksa 50 spesimen per hari.
Namun, jumlah itu akan bertambah karena beberapa tempat akan mendapat tambahan alat dan ada dukungan dari RS BUMN.
“Di RSU Dr Soetomo ini baru kita aktivasi dua dari lima, sekarang sisanya masih kita optimasi kalau sudah aktif bisa sampai 850 pemeriksaan per hari. Kemudian di BBTKL besok rencananya akan kedatangan satu mesin dari Badan POM. Kalau sudah ada bisa sampai 360 pemeriksaan per hari. Sehingga nanti total sehari kita bisa melakukan 1.934 pemeriksaan per hari," kata Joni.
Baginya, senjata utama penanganan covid-19 ini adalah pemeriksaan PCR karena dapat membuktikan adanya virus dalam tubuh seseorang yang sebelumnya sudah ditracing dan mendapat treatmen. Sehingga, dengan tambahan ini akan mempercepat pelayanan.