Ini Antisipasi Dispendik Surabaya Agar Tak Ada Klaster PTM
Kota Surabaya telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejak pekan lalu. Dalam evalusi PTM di Surabaya, Dinas Pendidikan (Dispendik) mengantisipasi agar tidak terjadi klaster Covid-19 di sekolah.
Kepala Dispendik Surabaya, Supomo dalam evaluasi mengatakan, pelaksanaan PTM itu dilakukan dengan menerapakan protokol kesehatan yang ketat dan tidak mau terburu-buru membuka PTM sebelum lolos asesmen. Karena dia tidak ingin PTM menimbulkan klaster baru di Kota Surabaya.
"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Dispendik menugaskan tim satgas mandiri sekolah beserta kepala sekolah untuk selalu melakukan pemantauan dan pengamatan kepada siapa pun yang masuk di sekolah," ujar Supomo.
Supomo mengungkapkan, bila ada tanda-tanda kurang sehat pada orang yang berada di sekolah, pihak sekolah diwajibkan untuk menghentikan aktivitas siswa dalam sekolah.
"Jadi, kalau dia guru bisa mengajar online dari rumah, dan kalau siswa kita minta untuk mengikuti daring dari rumahnya," ujarnya.
Selain itu, Supomo memastikan bahwa setiap sekolah diminta untuk melakukan evaluasi harian, dan hasilnya dikirimkan kepada Dispendik Surabaya. Dalam laporan evaluasi itu, harus dilaporkan semua hal tentang kondisi sekolah selama sehari, terutama soal penerapan prokesnya di sekolah.
"Evaluasi harian itu akan disampaikan kepada para pakar. Biasanya kita rapat bersama pakar seminggu sekali untuk mengevaluasi PTM ini. Biasanya, pakar ini juga datang ke sekolah-sekolah untuk memantau langsung, sehingga mereka bisa mengikuti perkembangan PTM tersebut," terangnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi selama pelaksanaan PTM dua pekan lebih ini, tidak ditemukan hambatan apapun. Ia memastikan pihak sekolah mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada anak didiknya. Meski terkadang ada beberapa hambatan, seperti masker siswa yang melorot dan lainnya.
"Kalau ada seperti ini langsung diingatkan oleh satgas mandiri. Jadi, terkadang siswa itu lupa, sehingga kami ingatkan. Yang lain alhamdulillah sudah sesuai prokes," tutupnya.