Ini Antisipasi Dispendik Cegah Penipuan Bermodus Anak Kecelakaan
Orang tua murid SMPN 6 Surabaya berinisial NH mengaku kehilangan uang mencapai Rp84 Juta, karena penipuan bermodus telepon dari sekolah anaknya.
NH menceritakan, penipu yang menghubungi dirinya mengaku perwakilan pihak sekolah mengabarkan anaknya yang berada di sekolah terjatuh dari tangga sekolah, lalu dilarikan ke rumah sakit.
Tanpa mengecek terlebih dahulu, orang tua murid tersebut langsung mempercayai kabar tersebut, karena mengetahui nama lengkap sang anak dan ciri-cirinya.
"Kejadiannya senin sore, saya seperti digendam disuruh transfer untuk alat terapi karena anak saya sudah tidak sadarkan diri," ucap korban berinisial NH.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh meminta orang tua memiliki nomor pihak sekolah lebih dari satu nomor. Sehingga, ketika ada informasi mendesak, bisa langsung menghubungi nomor-nomor tersebut.
"Orang tua minimal punya tiga nomor telepon selain wali kelas. Bisa kepala sekolah, bisa admin sekolah atau guru BK. Kalau bisa punya kontak kepala sekolah agar cepat diproses," kata Yusuf dihubungi Selasa, 7 Februari 2023.
Selain itu, Yusuf juga mengimbau agar tidak tergesa-gesa bila mendapatkan kabar yang kurang baik tentang anaknya. Ia menyarankan orang tua agar melakukan kroscek terlebih dahulu ke pihak sekolah.
"Kalau bisa jangan gopoh, tetap harus tenang. Langkah pertama, langsung koordinasi ke sekolah. Bisa menghubungi kepala sekolah atau wali kelas untuk mengetahui kondisi anaknya," paparnya.
Guna mengantisipasi agar kejadian tersebut tak kembali terulang, pihaknya berkoordinasi dengan seluruh kepala sekolah, baik SD, SMP negeri dan swasta untuk memberi pengarahan pada siswa.
"Lalu untuk orang tua segera koordinasi sama sekolah, bisa wali kelas atau guru BK yang ada di sekolah. Harapannya untuk memastikan putra putrinya benar-benar di sekolah dalam kondisi yang baik," tandasnya.
Advertisement