Ini Kelebihan dan Kekurangan Timnas U-19 versi Ibnu Grahan
Timnas U-19 berhasil mengukir kemenangan pada laga persahabatan internasional lawan Yordania U-19, Sabtu (13/10/2018) di Stadion Wibawa Mukti Cikarang.
Tiga gol kemenangan tim besutan Indra Sjafri itu disumbangkan oleh Firza Andika di menit 44, 74, dan satu gol Timnas U-19 lahir dari gol bunuh diri pemain Yordania, Said Adnan.
Pada pertandingan ini, Timnas sebetulnya unggul 3-0 hingga menit 78. Sayang, saat waktu normal menyisakan 12 menit lagi, gawang Timnas U-19 kebobolan dua gol lewat aksi Almotaleb di menit 79 dan 87.
Terkait penampilan Timnas U-19 di pertandingan ini, pengamat asal Jatim Ibnu Grahan yang mengamati dari layar kaca mencatat sejumlah kelebihan dan kekurangan tim besutan Indra Sjafri itu.
Menurut mantan pelatih Bhayangkara FC ini, Timnas U-19 memiliki kelebihan dalam hal kecepatan. Dan kelebihan itulah yang mampu dimaksimalkan untuk membuat pertahanan Yordania kewalahan.
Benar saja, sejak kick off babak pertama, serangan yang dilancarkan Timnas U-19 tak juga surut. Meski sesekali Yordania juga memberikan kejutan lewat serangan balik cepat.
Selain itu, Timnas U-19 juga memiliki sederet pemain yang mempunyai kemampuan individu di atas rata-rata, juga ada Chemistry yang kuat di antara mereka. "Hal ini yang membuat permainan Timnas tampak mengalir dengan baik," sebut instruktur pelatih lisensi D Nasional ini.
Khusus untuk pertandingan ini, Timnas juga bermain lebih cerdik dengan memanfaatkan second line untuk melakukan tembakan ketika pemain depan Timnas U-19 sudah dijaga ketat.
"Terutama sejak masuknya Egy Maulana Vikri. Pemain ini mampu memecah perhatian pemain Yordania. Sehingga Firza bisa dua kali melakukan tembakan jarak jauh," terang pelatih yang juga mantan gelandang Persebaya ini.
Di pertandingan ini, Egy dimasukkan untuk menggantikan Feby Eka yang mengalami kesulitan mencetak gol hingga menit 36. Rotasi ini langsung berdampak positif, setidaknya serangan Timnas U-19 lebih menggigit.
Namun Ibnu juga mencatat, Timnas U-19 masih mempunyai kelemahan di sektor pertahanan. Di mata Ibnu, kedua gol yang bersarang ke gawang Timnas U-19 disebabkan hal yang sama, yakni tidak melihat pergerakan tanpa bola lawan.
"Mereka terpaku pada datang arah bola. Akibatnya, mereka tidak tahu ada lawan yang menyelinap di belakang mereka. Proses gol kedua juga sama, Almotaleb kembali masuk ke area kotak 6 meter tanpa pengawalan sama sekali," jelas Ibnu.
Ibnu berharap, ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas jika tak ingin kejadian lawan Arab Saudi sebelumnya terulang. "Lawan Arab Saudi mereka juga seperti itu," sebut Ibnu.(Nas)