Ini Alasan Taufik Monyong Tantang Hirup Mulut Pasien Covid-19
Seorang seniman asal Kota Surabaya, Taufik Hidayat alias Taufik Monyong kembali viral. Dia mengunggah sebuah video tentang virus corona adalah konspirasi. Dia bahkan berani mengambil risiko dengan sesumbar akan menghirup mulut pasien positif virus corona atau Covid-19.
Akibat video tersebut, Taufik Monyong dikabarkan dijemput oleh anggota kepolisian, Selasa 9 Juni 2020.
“Dijemput dan langsung berangkat aku, gak ditahan iki nang omah aku ngemong anak (tidak ditahan, sekarang di rumah momong anak),” ungkap Taufik Monyong saat dikonfirmasi Ngopibareng.id, Rabu 10 Juni 2020 malam.
Dia lantas menegaskan, bahwa dalam video itu tidak ada niat dan satu kata pun yang terucap dari mulutnya untuk mengajak orang, agar tidak menerapkan protokol kesehatan karena corona itu konspirasi.
“Ajakan gak ada, tidak ada pesan mengajak. Saya menyampaikan ini lho corona malah Tuhan tidak ditakuti. Mana ada saya ngajak untuk melawan?,” aku pria yang juga Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur itu.
Menurut Taufik Monyong, video buatannya itu merupakan wujud perhatiannya terhadap kondisi saat ini, di mana semua sektor seperti pendidikan, industri, dan usaha kecil telah terdampak adanya pandemi corona. Sehingga, semua orang dibuat takut mati gara-gara corona dan semuanya lockdown.
“Jadi harfiah corona itu seperti apa? Jadi orang sudah takut corona tapi tidak takut Allah. Orang (positif) sudah menggantikan tugas malaikat pencabut nyawa. Malaikat pencabut nyawa seakan-akan diganti corona, orang ngomong ituloh orang mati karena corona. Jadi ketetapan diganti corona. Ini yang menghilangkan Pancasila, tuhan sudah digantikan oleh corona,” paparnya.
Sebelumnya, videonya yang dibuat 6 Juni 2020 lalu viral dipublik karena ingin membuktikan bahwa penyebaran virus corona itu sudah berhenti tidak seperti awal penyebaran. Karena itu, dia beraksi dengan membuat video dengan tanpa menerapkan protokol kesehatan berupa memakai masker ketika berada di sebuah warung kopi.
Dalam video berdurasi 4 menit 55 detik itu, Taufik Monyong menyatakan keberaniannya untuk menghirup mulut pasien Covid-19 untuk mengbuktikan kasus Covid di Jatim, khususnya Surabaya telah usai.