Ini Alasan Sebenarnya Didier Deschamps Acuhkan Karim Benzema
Didier Deschamps menegaskan tak akan pernah membawa Karim Benzema selama ia menangani Timnas Prancis. Pernyataan itu menjawab kritikan calon Presiden FFF, Michel Moulin, yang meminta Benzema kembali menjadi bagian Les Blues.
Moulin membawa isu tersebut dalam kampanyenya di pencalonan presiden sederasi sepak bola Prancis. Menurutnya, Benzema sudah selayaknya kembali ke Timnas Prancis setelah tak dipanggil sejak 2015.
Sebagai informasi, Benzema diduga terlibat dalam kasus pemerasan terkait skandal video seks rekan setimnya di Timnas Prancis, Mathieu Valbuena. Kasus ini masih bergulir hingga sekarang. Bahkan kabarnya akan kembali disidangkan.
“Saya membaca pernyataannya di surat kabar. Pria ini seharusnya melamar sebagai pelatih,” sindir Deschamps dikutip dari RMC Sport.
"Karena dia tampaknya memiliki ijazah, dia mungkin memiliki kesempatan untuk menggantikan saya.”
Deschamps mengatakan bahwa Moulin tak mengenal dirinya dengan baik, dimana ia selalu mengambil keputusan dengan jiwanya, hati nuraninya, serta demi kebaikan Timnas Prancis.
Terlepas dari itu, ia juga menunjukkan kepada Moulin dan semua orang tentang data Timnas Prancis, khususnya di sektor serangan. Dari data tersebut bisa dilihat bahwa Timnas Prancis memiliki efektivitas dan produktivitas yang cukup bagus. Artinya, tanpa Benzema sekali pun, serangan Timnas Prancis sudah cukup bagus.
Bukan hanya dugaan keterlibatan kasus pemerasan itu, Deschamps menegaskan bahwa apa yang ia lakukan karena ia masih teringat dengan kalimat menyakitkan yang dilontarkan Benzema pada 2016 lalu.
Kala itu, dalam sebuah wawancara dengan Marca, Benzema menyatakan bahwa keputusan Deschamps tak memanggilnya karena pelatih Prancis itu tunduk terhadap tekanan dari bagian rasis Prancis.
Ungkapan tersebut tampaknya sangat membekas di hati Deschamps. Bahkan, ketika sudah empat tahu berlalu, rasa sakitnya masih sama. Pernyataan tersebut membuat keluarganya juga mendapat ancaman dari orang-orang pro Benzema.
"Perkataannya meninggalkan bekas. Meski kata-kata itu sudah sedikit luntur karena waktu, saya tidak bisa melupakannya," ungkap Deschamps kepada RTL.
"Ini bukan cuma soal Karim Benzema saja, ada komentar dari orang lain yang membawa kekerasan terhadap keluarga saya," lanjutnya.
Orang lain yang dimaskud adalah Eric Cantona. Eks bintang MU itu menyatakan hal serupa dengan Benzema ketika ia nama bintang Madrid dan Hatem Ben Arfa tak dipanggil ke skuad Euro 2016.