Pemkot Malang Ubah Sejumlah Ketentuan PPKM, Ini Alasannya
Pemerintah Daerah (Pemda) di Malang Raya yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu sudah bersepakat untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2021, kedepan.
Namun ada beberapa ketentuan yang diubah oleh Pemda Malang Raya terkait penerapan PPKM, di antaranya yaitu memperpanjang jam operasional aktivitas usaha hingga pukul 20.00 WIB, dalam instruksi Mendagri pembatasan jam operasional sampai pukul 19.00 WIB.
Poin yang diubah juga berkaitan dengan layanan makan di tempat pada restoran yang kapasitasnya diperbolehkan sebesar 50 persen. Dibandingkan dengan instruksi Mendagri sebesar 25 persen.
Walikota Malang, Sutiaji mengatakan modifikasi beberapa poin PPKM untuk diterapkan di Malang Raya tersebut menyesuaikan dengan kondisi perkembangan Covid-19.
"Salah satunya yang kami pakai yaitu terkait kebijakan WFH sebesar 75 persen dan WFO sebesar 25 persen. Kami modifikasi karena kami tahu klaster-klaster penyebaran Covid-19 itu dari mana. Yang lagi ramai kan klaster perkantoran dan keluarga," ujarnya pada Minggu 10 Januari 2021.
Adanya modifikasi terkait jam operasional usaha yang lebih panjang dan penambahan kapasitas makan di tempat, kata Sutiaji, merupakan bentuk penyerapan aspirasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kepada para pengusaha.
"Maka kompromi itu penting bagi saya. Bagaimana memberikan ruang bagi para pengusaha (menjalankan usahanya). Di satu sisi protokol kesehatan tetap kami perketat," katanya.
Selain itu, alasan Pemkot Malang menambah kapasitas pengunjung yang makan di tempat, dan memperpanjang jam operasional, kata Sutiaji disebabkan okupansi kafe, restoran, dan mal dinilai rendah.
"Selama masa Covid ini, okupansi dari masing-masing mal dan restoran tidak lebih dari 25 persen," ujarnya.
Sementara itu, kata Sutiaji, untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dari klaster keluarga dan perkantoran, pihaknya sudah melarang pasien Covid-19 tanpa gejala hingga sedang, untuk melakukan isolasi mandiri.
"Saya minta jangan melakukan isolasi mandiri, kami sudah siapkan safe house. Kami sudah siapkan rumah sakit lapangan yang jumlah bednya ada 306. Harapannya, supaya kalau klaster kantor tidak merembet ke klaster keluarga," katanya.
Advertisement