Ini Alasan Kenapa Tarif Taksi Online Ikuti Taksi Konvensional
Jakarta: Tak lama lagi tarif taksi online bakalan naik mengikutik taksi konvensional. Kenaikan tersebut diatur sesuai batak atas dan batas bawah. Kementrian Perhubungan (Kemenhub) inginkan tarif tersebut tak jauh berbeda pada April nanti.
Dengan akan dinaikkannya harga taksi online, kenapa harus mengikuti harga taksi konvensional? Bukan taksi konvensional saja yang mengikuti tarif taksi online?
Menurut Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno, alasan kenapa tarif taksi online yang harus mengikuti tarif taksi konvesnional. Karena tarif taksi konvensional tak bisa mengikuti tarif murah dari taksi online pasalnya ada beberapa hal.
"Karena kondisi taksi online dan konvensional berbeda. Taksi online investasinya tergolong kecil, karena tidak memiliki pool taksi. Kalau taksi resmi kan harus punya pool. Pool itu kan mahal investasi lahan, harganya mahal," terang Djoko, Senin (20/3).
Dirinya juga menambahkan, selain berfungsi sebagai tempat berkumpulnya armada taksi resmi, pool juga berfungsi untuk mengecek kondisi kendaraan. Pengecekan itu juga membutuhkan biaya, dan biayanya tak sedikit.
"Taksi online risiko dia enggak punya, kalau mobil rusak atau bagaimana ya tinggal dilepas. Berbeda dengan taksi resmi," tambahnya.
Sementara itu, masih adanya pungutan liar (pungli) di ranah taksi konvensional. Ini jadi sebuah alasan kenapa tarifnya lebih mahal, dan sulit untuk bisa mengimbangi taksi online. Selama ini usaha taksi seperti itu beban non teknisnya berat, contohnya ada pungli. Karena kantor taksi (resmi) ada dan terlihat.
“Terus mereka (taksi resmi) butuh izin segala macam. Kalau itu pungli hilang, saya yakin itu (tarif taksi resmi) turun harganya," ucapnya. (hrs)