Ini Alasan Gerard Tinggalkan Anfield Sebelum Laga Usai
Steven Gerard terlihat di tribun penonton ketika pertandingan antara Liverpool kontra Barcelona. Namun, legenda hidup Liverpool itu meninggalkan Anfield setelah Divock Origi mencetak gol keduanya untuk mengubah skor menjadi 4-0 untuk The Reds.
Secara jujur Gerard mengakui, ia memilih pergi dari Anfield karena tak ingin melihat salah satu dari tiga penyerang Barcelona, Philippe Coutinho, Luis Suarez, dan Lionel Messi mencetak satu gol dan menghancurkan harapannya.
Bagi Gerard, lebih baik menjalaninya sendiri sebagai pemain ketimbang menyaksikan dari tribun. Setidaknya, ia merasa lebih kuat ketika melakukannya. Setidaknya, hal itulah yang pernah ia lakukan ketika mengalahkan AC Milan pada final Liga Champions 2005 lalu di Istanbul, Turki.
Saat itu, Liverpool tertinggal 0-3 di babak pertama. Gerard memimpin rekan-rekannya di babak kedua untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3, dan kemudian membawa timnya menang lewat drama adu penalti.
Pada leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019, Gerard memutuskan pergi dari stadion dengan alasan keesokan harinya, anak perempuannya yang berusia 7 tahun harus sekolah. Maka itu, ia pergi sebelum laga usai agar tak terjebak kemacetan.
Namun, Gerard akhirnya mengungkapkan bahwa itu sekadar alasan untuk menutupi kekhawatirannya kalau sampai Barcelona mampu mencetak gol sekaligus memupus harapannya. Maklum, Gerard sangat mencintai Liverpool, sehingga ia tak tega bila hal itu benar-benar terjadi.
Untungnya, Gerard akhirnya merasa lega lantaran skor 4-0 (agregat 4-3) untuk Liverpool tak berubah hingga laga usai.
“Kegugupan pada Selasa malam (waktu setempat) di Anfield secara pribadi sulit saya kendalikan. Saya harus pergi ketika skor 4-0, dengan alasan anak perempuan saya yang berusia tujuh tahun harus bersekolah. Saya menggunakan itu sebagai alasan, tapi itu tidak lebih untuk membuat saraf saya tidak tegang,” terangnya.
“Saya hanya berpikir, saya tidak mampu mengatasi perasaan saya kalau melihat Suarez, Coutinho atau Messi menghancurkan hati saya,” tutur Gerard.