Ini 9 Fakta Varian Baru Mutasi Virus Corona di Indonesia
Virus SARS-CoV-2 yang bertipe RNA lebih tinggi bermutasi dibandingkan dengan virus jenis DNA. Mutasi virus ini terjadi di banyak negara di dunia. Beberapa variannya pun mulai masuk ke Indonesia. Melansir beberapa sumber, berikut 9 faktanya.
Ada Lebih dari 5 Tipe Mutasi yang Diidentifikasi di Indonesia
UK, varian B.1.1.7. Varian ini mulai muncul pada 5 Januari 2021. B.1.1.7 membawa 21 mutasi dan masuk dalam kategori Varian of Concern (VOC). Virus ini dikenali sebagian besar vaksin.
India terdapat dua varian. Yaitu varian B.1.617.2. yang mulai muncul pada 7 Januari 2021. Tipe ini Membawa 18 mutasi dengan inti L452R dari varian virus California. Jenis B.1.617.2 termasuk juga dalam kategori VOC.
Selain itu, ditemukan juga varian B.1.617.1 yang muncul pada 14 Januari 2021. Di dalamnya terdapat inti berupa E484Q dari virus varian Brasil dan Afrika Selatan.
Virus ini berbahaya karena kemampuan ‘Escape mutation’. Sehingga virus ini mampu menghindari pertahanan sistem kekebalan tubuh. Kedua virus India ini dikenali oleh vaksin COVAXIN.
Nigeria, varian B.1.525 muncul pada 21 Januari 2021. Virus ini membawa 17 mutasi dan masuk kategori VOI (Varian of Interest). Dikenali sebagian besar vaksin.
Afrika Selatan, muncul pada 25 Januari 2021 dengan varian B.1.351 yang masuk kategori VOC. Virus ini membawa 17 mutasi. Dikenali sebagian vaksin dengan derajat penurunan efikasi.
Eropa, varian B.1 yang muncul pada 1 April 2021. Virus ini membawa mutasi D614G. Dikenali semua vaksin.
Di Jawa Timur Teridentifikasi Dua Kasus
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan di Jawa Timur ada dua kasus mutasi baru Covid-19. Kasus tersebut dibawa oleh pekerja migran asal Indonesia yang baru saja datang dari Malaysia.
Keduanya terpapar virus B.1.1.7 dari Inggris dan B.1.351 dari Afrika Selatan. Keduanya teridentifikasi setelah menjalankan tes PCR saat dikarantina di fasilitas pemerintah.
Virus Belum Tentu Memanifestasikan Negara Asal
Menurut Prof Chairul Anwar Nidom, Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin ada tiga faktor yang menyebabkan kasus di Jawa Timur menyebabkan virus tidak sesuai dengan manifestasi negara asal. Pertama, faktor genetik manusia yang terinfeksi. Kedua, faktor lingkungan. Ketiga, faktor mutasi yang terjadi selama orang yang terinfeksi ada di Indonesia.
Imported Case dan Tranmisi Lokal
Enam kasus B.1.1.7. diperoleh dari imported case atau terbawa oleh pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi. Mereka teridentifikasi saat berada di Karawang Jawa Barat, Jawa Timur, Balikpapan Kalimantan Timur, dan Bogor Jawa Barat.
Sedangkan, delapan kasus lainnya berasal dari transmisi lokal atau penularan antar masyarakat. Seperti yang ditemukan di Tapin Kalimatan Selatan, Palembang Sumatera Selatan, dan lain-lain.
Penularan Virus Mutasi lebih Cepat
Penularan virus mutasi baru ini lebih cepat menyebar. Yang perlu diwaspadai adalah Varian of Concern (VOC) yang terdiri dari tiga jenis. Antara lain B.1.1.7 (Inggris), B.1.351 (Afrika Selatan), B.1.617 (India). Di antara ketiganya yang paling tinggi penularannya adalah tipe B.1.1.7 sekitar sampai 75 persen. Terlebih, varian ini paling banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu virus berbahaya lainnya berasal dari India. Saat ini virus di sana mampu bermutasi hingga triple. Varian terbarunya B.1.618. yang ditemukan di Benggala Barat. Virus ini diduga lebih menular dari dua varian lainnya. Saat ini tipe ini diidentifikasi lebih lanjut oleh pihak epidemiologi.
Sementara, di Indonesia sendiri hingga saat ini tercatat ada 26 kasus mutasi baru virus yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Dengan rincian berikut, 10 kasus varian Inggris, dua kasus varian Afrika Selatan, dan 10 kasus varian India.
Beresiko menular ke Anak-anak dan Remaja
Mutasi baru virus corona ini berpotensi menular ke anak-anak dan remaja. Anak sekolah dasar rentang 10 tahun ke bawah lebih rentan tertular virus. Layaknya yang terjadi di beberapa negara di dunia. Seperti Italia, Belanda, Malaysia, Prancis, dan India. Karena itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (PDAI) Aman Pulungan, meminta pemerintah menunda pembelajaran tatap muka.
Pemerintah Siapkan yang Terbaik
Melalui video konferensi pers, Menkes Budi menyatakan tersedia buffer cadangan sebagai tempat tidur isolasi sejumlah 50 ribu. Stok obat-obatan di rumah sakit pun diisi. Selain itu tenaga kesehatan juga sudah dipersiapkan.
Patuhi Protokol Kesehatan
Untuk mencegah tersebarnya mutasi baru virus, Menkes mengimbau masyarakat tetap taat protokol. Salah satunya menggunakan masker. Selain itu, Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tirmizi, M.Epid mengimbau agar masyarakat mengurangi mobilitas.
Ditemukan Vaksin Pan-Coronavirus sebagai Solusi
Peneliti di Duke Human Vaccine Institute (DHVI), North Carolina Amerika menemukan vaksin pan-coronavirus. Vaksin ini telah dilakukan uji coba pada primata dan tikus yang terpapar SARS-CoV-2. Hasilnya vakssin tersebut menciptakan antibodi penetral melalui partikel nano.
Nano partikel tersebut terdiri dari bagian virus corona yang memungkinkan mengikat reseptor sel tubuh. Selain itu diformulasikan dengan penguat kimiawi bernama adjuvan. Keberhasilan penelitian tersebut menuruk pihak DHVI cocok diujicobakan ke manusia.
Selain mampu mengatasi virus SARS-Cov-2 vaksin pan-coronavirus juga manjur untuk mutase varian baru. Sebab, di dalam vaksin antibodi yang diinduksi bereaksi dengan panel virus corona yang cukup besar.
Sumber: Detik/Kompas/CNN
Advertisement