Ini 10 Penyebab Performa Real Madrid Tak Kunjung Meyakinkan
Kekalahan 0-1 Real Madrid dari Real Mallorca, Minggu 20 Oktober 2019 di Estadio Iberostar menunjukkan performa Real Madrid masih memprihatinkan. Los Blancos datang dengan kekuatan penuh di laga ini, namun dikirim pulang tanpa poin di tangan.
Catatan buruk ini jelas menunjukkan ada yang salah dari pasukan Zinedine Zidane. Sebab, dengan skuat mewah dengan harga yang lebih mahal dari tim lawan, mereka tak mampu berbuat banyak di pertandingan yang seharusnya bisa mereka menangi agar tetap berada di puncak klasemen.
Dengan kekalahan ini, Madrid pun harus merelakan tahtanya diambil alih oleh rival abadinya, Barcelona yang sehari sebelumnya menang 3-0 atas Eibar.
Lantas apa yang membuat Real Madrid tak seperkasa tiga musim selama kepemimpinan pertama Zidane di Santiago Bernabeu, berikut 10 alasan yang menyebabkan performa Real Madrid tak kunjung meyakinkan.
Tumpul
Masalah terbesar Real Madrid sejak musim lalu adalah kemampuan para pemainnya mencetak gol, terutama sejak kepergian Cristiano Ronaldo ke Juventus di akhir musim 2017-2018.
Real Madrid sejauh ini baru mencetak 18 gol dari 11 pertandingan yang telah mereka lakoni. Sejauh ini hanya Karim Benzema yang tampil tajam, sementara pemain seperti Gareth Bale, Eden Hazard belum maksimal. Terparah tentu Luca Jovic yang belum juga pecah telur sejak awal musim ini.
Tidak konsisten
Hanya menang lima kali dari 11 laga yang telah mereka jalani, jumlah itu tak sampai separuh dari seluruh pertandingan di musim ini.
Di musim ini, Los Blancos belum pernah meraih kemenangan beruntun. Bahkan mereka hanya menang sekali dari empat pertandingan terakhir. Tidak hanya di La Liga, tapi juga di Liga Champions.
Kiper di bawah tekanan
Saat ini semua mata tertuju pada Thibaut Courtois yang tidak tampil sesempurna saat bersama Timnas Belgia. Kiper terbaik Piala Dunia 2018 itu kini lebih banyak dicemooh oleh pendukung karena penampilannya di bawah mistar gawang Madrid tak bisa dibilang bagus.
Courtois telah kebobolan sembilan gol dari 14 tembakan terakhir yang dia hadapi, dari total 24 tembakan yang mengarah ke gawang di sepanjang musim ini.
Intensitas serangan minim
Intensitas serangan Real Madrid bisa dibilang tak cukup kuat ketika memulai pertandingan. Hal itu tergambar jelas dari pertandingan kontra Mallorca, Villareal, dan dua laga di Liga Champions, kontra PSG dan Club Brugge.
Masalah ini sebetulnya sudah tampak sejak kekalahan 3-7 dari Atletico Madrid di pramusim lalu.
Parade cedera
Real Madrid mengalami parade cedera yang membuat stok pemain mereka selalu terbatas. Tercatat, sudah 22 kali cedera yang dialami 16 pemain berbeda. Padahal kompetisi musim ini belum separuh jalan.
Mayoritas pemain Madrid mengalami cedera otot, yang menunjukkan ada kesalahan mendasar pada latihan fisik mereka. Hal ini menyebabkan pemain seperti Casemiro tidak memiliki pengganti dan dipaksa terus bermain dengan rasa lelah.
Lini tengah rapuh
Lini tengah merupakan sektor vital yang harus dimenangkan oleh sebuah tim jika ingin memenangkan pertandingan. Namun faktanya, Madrid lemah di pos ini. Toni Kroos dan Luca Modric tampak mengalami penurunan. Sementara Isco tak tampil maksimal. Begitu juga dengan James Rodriguez yang masih angin-anginan.
Nyaris hanya Casemiro yang bisa diandalkan, sedangkan Fede Valverde terlihat belum siap untuk tampil 90 menit penuh.
Pemain baru tak berdampak
Ada sederet pemain baru yang didatangkan Madrid dengan total biaya sekitar 300 juta euro. Namun, hingga kini kehadiran mereka tidak membawa dampak siginifikan pada capaian Madrid.
Hazard jauh dari ekspektasi, Ferland Mendy lebih banyak berkutat dengan cedera, sementara Luca Jovic tak juga menunjukkan ketajamannya.
Bukan hanya mereka, karena Rodrygo Goes juga belum optimal, sedangkan Eder Militao memicu keraguan dengan performanya yang buruk saat melawan PSG di Liga Champions.
Tidak memiliki jenderal lapangan
Real Madrid sampai saat ini tidak memiliki pemain yang bisa mengubah arah permainan. Mereka kehilangan kreativitas ketika mengalami kebuntuan. Tidak adanya sosok pemimpin yang bisa mengatur permainan, membuat permainan Madrid miskin kreasi.
Santiago Bernabeu tak angker lagi
Dulu, Estadio Santiago Bernabeu menjadi tempat yang sangat angker bagi tim lawan. Tak mudah bagi tim tamu untuk mengambil poin jika Madrid bermain di markas mereka. Namun kini, tuah Santiago Bernabeu tak terasa lagi.
Kurangnya antusiasme penonton dalam mendukung Madrid dari tribun mulai memudar sejak 14 bulan terakhir. Hal ini bisa dipahami karena sulit bagi pendukung untuk memberikan yang terbaik bagi timnya, sementara Madrid tampil memble di depan mereka.
Tekanan Barcelona
Tekanan spartan yang diberikan Barcelona lewat kemenangan demi kemenangan membuat Madrid tertekan. Skuat Madrid tampaknya tak cukup kuat untuk keluar dari tekanan mental yang diberikan rival abadinya itu.