Inhabitat, Gabungkan Kaktus dan Sukulen di Pot Keramik Estetik
Kaktus dan Sukulen menjadi dua jenis tanaman yang paling dicari saat pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat kini lebih memilih menghiasi rumahnya dengan tanaman yang mudah dirawat.
Tak hanya menggemari kaktus dan sukulen, masyarakat kini juga sudah banyak yang berpikir tentang estetika pot yang digunakan tanaman tersebut.
Melihat hal ini, Specimen Werk mengadakan pameran Inhabitat yang menggabungkan seni botani dan keramik. Pameran ini diadakan di Milieu Space, 25 - 29 November 2020.
Panji Wisesa, salah satu seniman keramik mengatakan penggabungan pot keramik dan tanaman ini benda mati dengan makhluk hidup agar terlihat lebih indah.
"Dalam pameran ini saya membawa 8 series pot keramik yang berjumlah puluhan. Antara lain series Rot, Galaxy, Nebula dan Sparta," ujarnya, Rabu, 25 November 2020.
Dalam pameran kedua yang diselenggarakan di Surabaya, pot-pot keramik yang dibawa Panji lebih cenderung terinspirasi dari sains.
"Saya juga mengusung konsep tradisi dan futurustik. Jadi, menggabungkan dua unsur untuk menjadi ciri khas pada setiap karyanya," katanya.
Panji berharap, kegemaran masyarakat saat ini pada tanaman juga akan membuka kesempatan bagi seniman keramik.
"Memang benar, seni keramik sekarang memiliki daya tarik sendiri, mengingat banyaknya orang yang mulai berbondong-bondong mengoleksi tanaman. Ini adalah tantangan sekaligus peluang baik untuk semua seniman keramik," kata Panji.
Sementara, Ketua Komunitas Cactus and Succulent Society Indonesia (CSSI) Sugito Wijaya mengatakan, pada dasarnya semua jenis kaktus dan sukulen bisa dipadukan dengan pot keramik yang estetik.
"Semua tanaman bisa digabungkan, tergantung keahlian dalam memasangkan antara keramik dan tanaman. Tanaman pendek ya jangan dipadukan dengan pot tinggi dan sebaliknya pot rendah jangan dipasangkan dengan tanaman yang tinggi," kata Sugito