Ingin Terhindar Fitnah, Ini Resep Kiai Hasyim Asy'ari
Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, tokoh Islam Indonesia, menekankan pentingnya wawasan luas bagi pengkritik ajaran Islam ala Ahlussunnah waljamaah. Tidak asal comot ayat Al-Quran dan Hadits tapi salah pemahaman.
Sebagaimana keluwesan dalam sikap-sikap kemasyarakatannya, dalam pandangan keagamaannya pun yang berpedoman pada empat mazhab di bidang fikih, mengikuti pendekatan Asy’ari dan Maturidi di bidang akidah dan konsisten merujuk al Junaid al Baghdadi, Imam Al-Ghazali dan sufi semisalnya di ranah tasawuf, NU dikenal luwes, moderat sekaligus lugas.
Penuh ketegasan Rais Akbar Nahdlatul Ulama menyatakan, “Semoga Allah merahmati orang yang menyadari kadar keilmuan dirinya, sehingga orang-orang dan negeri-negeri terhindar dari fitnah yang ditimbulkannya.”
Dalam hal ini, dalam kitab Ziyadah Ta’liqat (Jombang: Maktabah at Turats al Islami, tth.), edisi: Muhammad ‘Isham Hadziq, h. 50-51) Kiai Hasyim menjelaskan. Dengan mengutip pesan hikmah dari gurunya, Syaikh Syu’aib bin ‘Abdurrahman. “Tidaklah mempersempit (hukum agama bagi) masyarakat kecuali karena sempitnya pandangan dan minimnya wawasan.”
Karenanya, merujuk pernyataan KH. Hasyim Asy’ari ini, hendaknya para pengkritik ajaran agama tidak hanya berbekal semangat, tapi harus diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan ideal. (adi)