Ingin Naik Level, Pahlawan Ekonomi Siap Menangkan MAJU
Dampak pandemi Covid-19 ini sangat besar tehadap pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun regional. Ini juga dirasakan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kehadiran pemerintah sangat diperlukan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi rakyat ditengah pandemi Covid-19.
Namun sebaliknya, UKM Surabaya yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi ini tidak merasakan adanya kehadiran maupun perhatian dari Pemerintah Kota Surabaya.
Ichwan, Ketua PKL (Pedagang Kaki Lima) Dukuh Kupang ini mengeluh di hadapan Calon Wali Kota Surabaya nomer 2 Machfud Arifin, selama pihakmya tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah.
" Selama ini kami UKM seperti kami sangat mengharapakan bantuan dari pemerintah khususnya dimasa pendemi ini. Tapi kenyataan samapai saat ini pemerintah tidak hadir," katanya, Sabtu, 31 Oktober 2020.
"Kami berharap Pak Machfud jadi Walikota Surabaya dan memimpin Surabaya. Agar nasib kami diperhatikan," katanya.
Senada diungkapkan oleh Shanty Oktavi Utami Pembina UKM Surabaya, selama ini UKM Surabaya hanya menjadi anak tiri di negerinya sendiri, tanpa perhatian dari Pemerintah, khususnya Pemkot Surabaya.
Pemilik Fashion Shantika ini berharap ada perubahan yang dapat mengangkat UKM Surabaya kepada next level. Dengan melihat sosok Machfud Arifin ini optmis mampu membawa UKM Surabaya bisa Go Global hingga Go Internasional.
"Kami berharap kepada pak Machfud Arifin dan bu Lita Machfud Arifin. Karena saya tau kapasitas bu Lita sebagai pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) memiliki banyak link intansi dan lembaga, sehingga nanti UKM Surabaya ini bisa next level. Tidak staknan seperti ini," katanya.
Menurut Shanty, selama ini Surabaya hanya sebagai batu loncatan atau transit bagi wisatawan demostik maupun mancanegara. Karena Surabaya tidak memiliki ikon produk UKM yang khas Surabaya, sehingga tidak mampu menarik minat masyarakat luar untuk berbelanja produk UKM di Surabaya.
"Kita yakin insyaallah pak Machfud bisa mengembangkan UKM di Surabaya sehingga kita tidak kalah dengan daerah lain dan negara lain sepeprti Thailan yang mana bangga dengan UKM dan bangga dengan pasar-pasarnya. Kita Surabaya harus bangga dengan produk kita sendiri," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti, mengakui masa pandemi ini Pemkot Surabaya kurang memperhatikan nasib dari UMKM yang ada di Surabaya ini.
"Selama ini memang tidak bantuan dari APBD terkait bantuan untuk UMKM khususnya di masa Pandemi ini. Selama ini cuma ada dari Pemrintah Pusat dengan program bantuam 2,4 juta per UMKM. Namun dana itu terbatas. Dan seharusnya disaat seperti ini Pemerintah Kota itu hadir," katanya.
Dengan program-program Machfud Arifin-Mujiamam ini, Reni Yakin mampu membawa UMKM di Surabaya ini naik kelas. "Pak Machfud Arifin memahami betul kebutuhan UMKM. Memberikan kepercayaan bahwa ketika pak MA jadi wali kota, UMKM Surabaya bisa naik kelas dan lebih berkembang," katanya.
"Machfud Arifin tidak hanya memberikan pendampingan manajemen saja, tapi juga permodalan, hingga pemasaran produk. Ini lebih tebruka ketika Pemkot di bawah MA bisa sinergi dengan BUMN dan perusahaan swasta," katanya.
Sementara itu, Calon Walikota Surabaya nomer 2 Machfud Arifin menaruh simpati begitu besar terhadap nasib UMKM di masa pandemi ini . "Sungguh prihatin sejak april lalu, semu pelaku usaha khususnya UMKM merasakan dampaknya, mudah mudahan sekarang mulai bangkit lagi," katanya.
Lanjut Machfud, mengingat kondisi pandemi ini mulai berangsur pulih dengan tingkat kesembuhan terus meningkat dan orang tidak panik lagi. "Sekarang tinggal bagaimana ekonomi kembali normal, kita harus melakukan pembinaan lagi, membangkitkan semangat UMKM," kata mantan Kapolda Jatim ini.
Machfud Arifin berharap, ke depan juga akan memberikan stimulus 5 milyar/tahun untuk mengembangkan UMKM di Surabaya. "Sitimulus itu untuk permodalan, pelatihan dan juga pemasaranya. Dan kita juga akan bekerjasama dengan umkm yg sudah sukses serta akan menghubungkan UMKM dengan industri dan BUMD," katanya.
Selain itu, Machfud Arifin-Mujiaman akan mengembangkan kawasan UMKM yang tematik, seperi Belauran, Perabam dan juga Kayun. "Sehingga orang mudah mencari produknya. Kalau cari sepatu ke Praban, tempat orang jual bunga di Kayon dan orang penjual piala di Jalan Embong Malang. Itu yang kita kembangkan," katanya.