Inggris Tidak Setuju AS Akui Yerusalem Ibukota Israel
Perdana Menteri Theresa May mengatakan pemerintah Inggris tidak setuju dengan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, mengatakan bahwa hal itu “tidak membantu” upaya damai.
“Kami tidak setuju dengan keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu 6 Desember kemarin.
“Kami yakin hal tersebut tidak akan membantu prospek damai di kawasan itu.”
Sang perdana menteri menegaskan kembali bahwa kedutaan Inggris untuk Israel akan tetap di Tel Aviv dan keyakinan pemerintahannya bahwa status Yerusalem “harus ditentukan dalam penyelesaian yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina.”
“Yerusalem pada akhirnya harus menjadi ibu kota bersama Israel dan Palestina,” ujar May. “Kami melihat Yerusalem Timur sebagai bagian dari Wilayah Palestina yang Diduduki.”
Namun, May mengatakan dirinya memiliki “keinginan yang sama dengan rekannya untuk mengakhiri konflik ini.”
“Kami menyambut komitmennya hari ini untuk solusi dua negara yang dinegosiasikan antara pihak terkait, dan mencatatkan pentingnya pengakuannya yang jelas bahwa status akhir Yerusalem, termasuk batas kedaulatan di dalam kota itu, harus sesuai dengan negosiasi antara Israel dan Palestina.”
May mendesak AS untuk mengajukan “usulan rinci” untuk penyelesaian isu Israel-Palestina dan menyerukan kedua belah pihak untuk tidak melakukan aksi kekerasan.(kn/nh/ma)
Advertisement