Inggris Lockdown, Portugal Keadaan Darurat
Dua negara di Eropa yaitu Inggris dan Portugal kewalahan menghadapi pandemi COVID-19. Inggris menerapkan lockdown, sementara portugal mempertimbangkan akan memberlakukan keadaan darurat selama 15 hari.
Inggris akan memberlakukan lockdown kedua kalinya, mulai Kamis mendatang. Pengumuman untuk lockdown disampaikan PM Inggris Boris Johnson Sabtu lalu. lockdown diberlakukan selama satu bulan, hingga 2 Desember mendatang.
Pemberlakukan kembali lockdown ini diambil setelah kasus covid di negeri ini makin meningkat, setelah sebelumnya sempat menurun. Pada gelombang kedua ini setelah jumlah kasus covid meningkat mencapai 1 juta kasus, dengan penambahan per hari mencapai rata-rata 20.000 kasus.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa skenario "terburuk" dengan 80.000 kematian mungkin dapat terlampaui.
Selama lockdown, rakyat Inggris hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk alasan tertentu seperti bersekolah, bekerja, olah raga, berbelanja kebutuhan, dan membeli obat-obatan.
Akibat pemberlakukan lockdown ini, masyarakat di Inggris langsung berbondong-bondong belanja di toko-toko dan supermarket. Mereka memborong apa saja yang mereka butuhkan, sehingga pejabat pemerintah mengingatkan agar masyarakat tidak perlu panik karena selama lockdown mereka masih diperbolehkan ke luar rumah untuk berbelanja.
Sementara itu, Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa, Senin kemarin mengatakan dirinya sedang mempertimbangkan penerapan keadaan darurat sebagai tindakan pencegahan untuk melawan penyebaran virus corona pada saat infeksi meningkat.
Beberapa jam setelah Perdana Menteri Antonio Costa meminta presiden untuk mengumumkan keadaan darurat, Presiden Rebelo de Sousa mengatakan dalam sebuah wawancara dengan RTP Television bahwa dia sedang mempertimbangkan permintaan tersebut.
Presiden Rebelo de Sousa menjelaskan bahwa upaya tersebut akan mencakup langkah-langkah khusus untuk memerangi pandemi, tetapi bukan dalam bentuk penguncian total.
Keadaan darurat awal COVID-19, yang menurut hukum Portugis dibatasi hingga 15 hari tetapi dapat diperpanjang tanpa batas waktu dalam periode 15 hari jika diperlukan, diumumkan pada Maret dan berlaku selama enam minggu.
Status darurat itu membatasi pergerakan orang dan menyebabkan ribuan bisnis menghentikan kegiatan dan menghancurkan ekonomi.
Jika Rebelo de Sousa mengumumkan keadaan darurat, langkah itu harus mendapat persetujuan dari parlemen, yang sangat mungkin akan menyepakatinya.
Sebelumnya, Sabtu, pemerintah menerapkan beberapa langkah, seperti kewajiban warga negara --sebuah rekomendasi daripada aturan-- untuk tinggal di rumah kecuali untuk bekerja, sekolah, atau berbelanja. Aturan tersebut diberlakukan di 121 kota, termasuk di wilayah utama Lisbon dan Porto. (ant/rtr)