Inggris Dukung Deportasi Pekerja Korut dari UE
Inggris mendukung langkah untuk mendepak pekerja Korea Utara dari Uni Eropa (UE), Jumat 8 September 2017, sebagai bagian dari sanksi baru untuk menghukum Pyongyang usai uji coba nuklir terbarunya.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada AFP para menteri luar negeri Uni Eropa umumnya sepakat untuk melaksanakan langkah-langkah baru yang menargetkan rezim Kim Jong Un setelah pihaknya melakukan uji coba nuklir keenamnya pada Minggu, uji coba terkuat sejauh ini.
Washington mendesak pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB mengenai resolusi yang menyerukan langkah lebih tegas terhadap Korea Utara, termasuk embargo minyak, pembekuan aset yang menargetkan Kim Jong-Un dan penghentian pembayaran untuk pegawai sementara Korea Utara.
Johnson mengatakan bahwa pembicaraan dengan para menteri luar negeri Uni Eropa di Tallinn pada Kamis menghasilkan “kesepakatan yang sangat sangat luas” terkait perlunya upaya lebih besar untuk menekan Pyongyang agar menghentikan program nuklirnya.
“Di banyak negara Uni Eropa, ada banyak pekerja DPRK (Korea Utara) yang mengirim uang ke tanah air mereka Korea Utara,” kata Johnson.
“Ada sanksi yang bisa Anda jatuhkan, Anda dapat memulangkan mereka dan ada banyak yang akan mendukungnya,” ungkap Johnson kepada AFP saat mengunjungi pasukan Inggris di pangkalan NATO di Estonia utara.
Ketika ditanyai, Johnson mengonfirmasi bahwa dia mendukung deportasi pekerja Korea Utara dari Uni Eropa.
Tenaga kerja luar negeri, kebanyakan bekerja di Tiongkok dan Rusia, merupakan sumber pendapatan utama Pyongyang. Diplomat Eropa mengatakan ada sekitar 300 pekerja Korea Utara di blok tersebut, sebagian besar di Polandia. (ant)