Inggris Beri Deadline 81 Hari pada Abramovich untuk Jual Chelsea
Roman Abramovich diberi deadline 81 hari untuk menjual Chelsea menyusul keputusan Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi bagi oligarki Rusia itu.
Pria berusia 55 tahun, yang telah memimpin periode tersukses dalam sejarah klub London barat sejak ia memegang kendali pada 2003 itu telah gagal menjual cepat klubnya. Karena dengan cepat pula pemerintah Inggris membuat keputusan kontroversial dengan membekukan aset miliknya.
Hukuman aneh itu diberikan sebagai konsekuensi dari hubungan Abramovich dengan presiden Rusia Vladimir Putin yang jelas-jelas tidak ada kaitannya dengan olahraga.
Seperti diketahui, setelah Chelsea telah dikeluarkan dengan 'lisensi umum' yang mengharuskan klub beroperasi di bawah pembatasan. Hal ini akan berdampak besar pada banyak pihak yang terkait dengan klub.
Saat ini, pengusaha properti kaya raya di Inggris, Nick Candy, menjadi salah satu yang tertarik untuk membeli klub tersebut. Namun dengan sanksi yang dijatuhkan kepada kepada Abramovich, Chelsea kini hanya bisa dijual dengan catatan tidak ada keuntungan yang masuk untuk taipan Rusia itu.
Pemerintah Inggris telah memberikan waktu kepada Chelsea bahwa penjualan harus disepakati sebelum lisensi habis pada 31 Mei, demi menjamin kelangsungan hidup klub sebagai bisnis yang berfungsi dengan baik.
Juru bicara resmi Perdana Menteri Inggris menjelaskan bahwa 'Lisensi khusus dapat diberikan untuk memungkinkan penjualan apa pun untuk dilanjutkan.
“Tetapi dalam keadaan apa pun penjualan apa pun tidak akan mengizinkan Roman Abramovich mengambil untung dari itu atau mengambil uang dari penjualan itu,” bunyi pernyataan pemerintah Inggris.
Tekanan untuk menyerah pada tuntutan Pemerintah meningkat dari jam ke jam. Hal ini membuat pemasok kit Chelsea, Nike, sekarang sedang mempertimbangkan untuk membatalkan kesepakatan 900 juta poundsterling yang telah ditandatangani sebelumnya.
Sementara itu, sponsor utama Chelsea, raksasa telekomunikasi Three telah menangguhkan kontrak 40 juta poundsterling per tahun. Di sisi lain, sumber pendapatan utama The Blues lainnya, seperti hasil penjualan tiket telah dipotong dan kapasitas belanja sangat dibatasi.
Megastore dan hotel klub ditutup pada Kamis, 10 Februari 2022. Chelsea juga tidak dapat menegosiasikan kontrak baru dengan sejumlah pemain yang kontraknya akan berakhir pada akhir musim.
Bukan hanya di liga domestik, kesulitan lain membayangi Chelsea di Liga Champions. Dikutip dari The Sun, Chelsea yang saat ini berada di jalur untuk lolos ke tahap akhir Liga Champions bisa jadi tak segera mendapatkan uang fee karena UEFA dapat menahan pembayaran yang seharusnya mereka lakukan.
Terlepas dari kompleksitas situasi di luar lapangan, para pemain Chelsea tampaknya tak terpengaruh oleh gangguan apa pun lewat kemenangan 3-1 atas Norwich City di Carrow Road dini hari tadi.
Advertisement