Influencer Dibakar Mantan Suami saat Live Streaming
Seorang influencer China meninggal dunia setelah disiram bensin dan dibakar oleh mantan suaminya. Ironisnya, tragedi itu berlangsung saat korban sedang melakukan live streaming di Douyin, TikTok versi China.
Influencer tersebut bernama Lamu dan ia memiliki ratusan ribu followers di Douyin. Lamu menderita luka bakar di 90 persen badannya dan meninggal dunia pada 30 September 2020, atau dua minggu setelah diserang mantan suaminya.
Perempuan berusia 30 tahun itu dikenal dengan konten kehidupan sehari-harinya di pedesaan. Ia juga dipuji karena tidak pernah menggunakan makeup di video-videonya, yang memiliki jutaan likes.
Berdasarkan media Beijing, Youth Daily, live streaming terakhir Lamu di Douyin pada 14 September 2020. Tiba-tiba berubah menjadi gelap dan follower-nya kemudian mendengar teriakan. Rupanya mantan suaminya, Tang, memasuki rumahnya dengan membawa pisau dan bensin.
Tang diduga menyerang Lamu sebagai balas dendam karena telah menceraikannya dan hak asuh kedua anaknya diberikan kepada Lamu. Sebelumnya Tang pernah mengancam akan membunuh salah satu anaknya jika Lamu menolak untuk menikahinya kembali.
Lamu akhirnya menikahi Tang kembali, tapi ia memutuskan untuk kabur. Tang kemudian menyerang saudara perempuan Lamu karena menolak memberi tahu keberadaannya.
Keluarga Lamu langsung melaporkan insiden ini ke polisi, tapi tidak ditanggapi. Tidak lama kemudian Lamu kembali menceraikan Tang dan mendapat hak asuh untuk kedua anaknya.
Menurut keterangan dari otoritas Jinchuan, setelah serangan pada 14 September Lamu dibawa ke rumah sakit lokal lalu dipindahkan ke rumah sakit Provinsi Sichuan untuk perawatan lebih lanjut.
Keluarganya lalu meminta bantuan dana kepada followers Lamu di media sosial, dan mereka berhasil mengumpulkan satu juta Yuan dalam waktu 24 jam.
Kematian Lamu langsung menghebohkan netizen China. Di situs media sosial Weibo, lebih dari 70 juta pengguna menggunakan tagar yang menyebutkan kematiannya.
Polisi telah menahan Tang atas dugaan pembunuhan yang disengaja, pada 14 September lalu. Saat ini kasus tersebut masih terus diselidiki.