Inflasi Terendah, Khofifah: Jatim Bisa Jadi Partner Strategis
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Jatim bisa menjadi partner strategis bagi provinsi-provinsi yang berada dalam kawasan Indonesia Timur.
Terutama dalam partner strategis untuk menjaga logistik bahan pokok dan mengendalikan inflasi.
Optimisme Khofifah ini beralasan, setelah Jawa Timur berhasil mengendalikan inflasi di bawah rata-rata nasional.
Hal ini tampak dari data Bank Indonesia Jawa Timur, per-November 2019 inflasi Jatim mencapai 2,20 persen year on the year (yoy). Inflasi ini merupakan terendah se-Jawa.
“Melihat potensi yang ada ini bisa dikembangkan untuk membangun jejaring di luar Jatim. Best practice ini seyogyanya ditularkan kepada provinsi lain,” katanya.
Seperti misalnya, saat memimpin misi dagang ke Kalimantan Timur (Kaltim), dimana 80 persen logistik disupply dari Jatim.
“Inilah pentingnya Jatim menjadi partner strategis bagi provinsi lain khususnya di kawasan Indonesia Timur,” katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah mengapresiasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim yang berhasil mengawal inflasi mencapai 2,20 persen year on year (yoy) pada November 2019.
“Ini menjadi yang pertama kali dalam sejarah inflasi Jatim berada di bawah 3 persen. Selain itu, inflasi Jatim terendah se-Jawa,” kata Difi.
Bank Indonesia memperkirakan inflasi Jatim hingga Desember 2019 mencapai sekitar 2,5-2,6 persen.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Pusat, Iskandar Simorangkir mengatakan, menurunkan inflasi itu berarti kepala daerahnya berhasil menyejahterakan masyarakatnya.
Pengendalian inflasi sangat berkaitan erat dengan usaha penanggulangan kemiskinan, khususnya pengendalian inflasi bahan makanan.
Penduduk miskin sangat rentan terhadap kenaikan harga, khususnya harga kelompok makanan. Secara nasional kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan 73,66 persen.
Jika suatu daerah berhasil menurunkan inflasi, lanjutnya, maka daerah tersebut mendapatkan dana insentif daerah (DID) dari pusat.
Iskandar memaparkan, secara umum saat Natal dan Tahun Baru kota-kota di Provinsi Jatim di atas realisasi nasional kecuali Kota Kediri. Kondisi ini juga terjadi pada realisasi inflasi bulan November 2019.
“Ada pola menarik yang terjadi hampir semua kota di Jatim ada penurunan inflasi," katanya.