Inflasi, Pemkot Malang Waspadai Harga Jagung Melambung Tinggi
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah mewaspadai harga jagung yang saat ini sedang melambung tinggi. Penjabat (Pj) Walikota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa berdasarkan catatan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) harga jagung sudah mengalami kenaikan sebesar 65,8 persen dari Harga Acuan Pembelian (HAP).
“Tercatat, harga jagung melonjak tinggi per 26 Januari 2024, harga rata-rata sudah mencapai Rp 8.290 per kilogram,” ujarnya pada Selasa 30 Januari 2024.
Wahyu mengatakan bahwa adanya melambungnya harga jagung ini dapat menyebabkan harga telur ayam dan beberapa komoditas peternakan bakal semakin mahal. Maka dari itu, sebelum harga naik perlu dilakukan intervensi untuk stabilisasi harga di pasaran.
“Sebab dikhawatirkan akan berpengaruh juga pada harga telur dan daging ayam. Mumpung harganya belum naik, maka perlu kita lakukan intervensi untuk mencegah hal itu terjadi," katanya.
Untuk menangani naiknya harga jagung yang bakal berdampak pada harga komoditas telur dan daging ayam. Pemkot Malang telah menyiapkan langkah-langkah agar harga bisa terkendali dan tidak menyebabkan inflasi di pasar.
“Kami berencana untuk melakukan sinergisitas dengan daerah lain, seperti misalnya Kabupaten Probolinggo untuk komoditas bawang, juga dengan Kabupaten Malang untuk komoditas cabai dan jagung,” ujarnya.
Sementara itu, Akademisi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Sad Likah mengatakan bahwa komoditas jagung memiliki peran yang sangat penting dalam peternakan. “Jagung adalah komponen penting dalam komposisi pakan ternak. Jagung bisa digunakan hingga 60 persen dari komposisi keseluruhan pakan ternak,” katanya.
Advertisement