Inflasi Melonjak, Erdogan Labeli Made in Turkiye Produk Ekspornya
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan merek nasional negaranya diubah untuk meningkatkan pengakuan Turki di luar negeri.
Semua barang Turki yang ditujukan untuk ekspor sekarang diberi label “Made in Türkiye”, bukan “Made in Turkey” yang sebelumnya digunakan. "Türkiye" juga akan digunakan dalam korespondensi dengan mitra-mitra asing negara tersebut.
Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari “langkah kompleks yang mencerminkan kekayaan budaya dan warisan negara,” menurut laporan jurnal resmi legislatif Turki Resmi Gazete, Sabtu.
Upaya pelabelan ulang ini sejalan dengan upaya pemerintah yang dipimpin Erdogan untuk meningkatkan ekspor Turki dan dengan demikian meningkatkan aliran masuk dolar AS ke ekonomi negara yang sedang melemah, seperti dikutip dari RT, Senin 6 Desember 2021.
Inflasi Turki
Inflasi tahunan Turki melonjak di atas 21% pada bulan November, menandai tertinggi tiga tahun dan lebih lanjut memaparkan negara itu pada risiko penurunan suku bunga yang memicu penurunan rekor dalam lira. Sejauh tahun ini, mata uang tersebut nilainya telah turun sekitar 46% terhadap dolar AS, termasuk kerugian 30% pada bulan November saja.
Bank sentral telah menurunkan suku bunga utama dari 19% menjadi 15% sejak September, meninggalkan imbal hasil riil Turki jauh di wilayah negatif. Itu adalah garis miring terbaru yang memicu kemerosotan lira baru-baru ini.
Krisis ekonomi telah menyebabkan unjuk rasa di kota-kota besar dan menyerukan agar pemerintah mundur.