Inflasi dan Harga Bahan Pokok Tinggi, UMKM Jember Menjerit
Saat berusaha bangkit setelah diterjang pandemi Covid-19, kini UMKM di Jember dihadapkan pada persoalan lain. Pelaku UMKM mengeluh karena dengan naiknya sharga sejumlah komuditas.
Ketua UMKM Nusantara Rendra Wirawan mengatakan, naiknya harga sejumlah komuditas tidak terlepas dari tingginya inflasi di Kabupaten Jember. BPS Jember mencapat, inflasi Jember pada bulan Maret 2022 mencapai 1,07 persen.
Tingginya inflasi pada bulan Maret itu mencetak rekor tertinggi sejak dua tahun terakhir. Penyumbang Inflasi tertinggi, di antaranya terlur ayam, tempe, minyak goreng dan daging, akibat stok yang terbatas.
Barang langka yang diikuti harga yang cukup tinggi, berdampak terhadap biaya produksi yang dikeluarkan oleh pelaku UMKM. Namun, di sisi lain, saat biaya produksi meningkat daya beli masyarakat justru menurun.
"Inflasi tinggi di Jember tentunya juga berdampak terhadap pelaku UMKM di Jember. Salah satunya harga minyak yang sampai saat ini masih cukup tinggi," kata Rendra, Rabu, 06 April 2022.
Pelaku UMKM yang paling terdampak lanjut Rendra, adalah UMKM yang memproduksi makanan berbahan minyak goreng, kedelai, serta cabai. Harga komuditas itu cukup tinggi.
“Kami dari UMKM Nusantara sudah menyarankan agar sementara waktu mengurangi kapasitas produksi serta melakukan inovasi produk. Hal itu untuk mengurangi resiko sambal menunggu ekonomi di Kabupaten Jember membaik,” pungkas Rendra.
Emak-emak mengeluh tingginya harga kebutuhan pokok
Selain berdampak terhadap pelaku UMKM, kenaikan harga kebutuhan pokok yang turut dirasakan oleh ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Jember.
Parulian, salah satu ibu rumah tanggal asal Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Jember mangatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok tahun ini sangat terasa disbanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu tidak hanya dirasakan oleh emak-emak yang tidak bekerja, namun juga dirasakan oleh emak-emak yang bekerja marasakan hal yang sama.Emak-emak menyayangkan kenaikan harga kebutuhan pokok tida dibarengi dengan kenaikan gaji di tempat kerjanya.
Karena itu,Parulian meminta agar ada pihak-pihak terkait membantu mencari solusi, menekan harga kebutuhan pokok. “Saya meminta pemerintah bisa membantu menekan harga sembako yang cukup tinggi,” kata Parulian.
Sebab, ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UMKM merupakan kelompok yang paling rentan terimbas oleh kenaikan harga yang tidak terkendali.
Advertisement