Ineos Grenadiers Merombak Menejemen Demi Menggapai Kembali Kejayaan
Ineos Grenadiers, sebuah tim balap sepeda kelas Procycling yang paling kaya. Sempat menjadi dream team ketika merajai berbagai kejuaraan kelas WorldTour.
Bahkan ketika masih bernama Team Sky, pernah menjuarai Tour de France tujuh kali berturut-turut. Tetapi ketika tim ini berganti manajemen dan berganti nama menjadi Ineos Grenadiers, pesona itu pun hilang.
Tahun ini, 2024, hanya 14 kali naik podium. Ironis sekali sebagai tim balap sepeda paling kaya tetapi prestasinya melempem.
Nah, untuk mengembalikan masa jaya itu, Ineos Grenadiers mengganti jajaran manajemennya. Ada sport director yang baru. Ada CEO baru. Ada head of racing yang baru juga.
Menurut Performance Director Ineos Grenadiers, Dr. Scott Drawer, penggantian manajemen ini membawa misi dan semangat baru untuk musim balap 2025. Termotivasi tinggi, lapar, dan sangat berambisi!
Mereka melakukan observasi termasuk mendengarkan dan bekerja sama dengan tim untuk memutuskan apa yang harus diubah untuk mencapai visi baru itu.
Visi yang menjadi Incaran adalah kemenangan di Grand Tour, Stage Racing, Classics, dan One Day Racing. Serta pembentukan pembalap masa depan.
Untuk itu, Ineos Grenadiers memiliki dua sport director yang baru yakni Kurt-Asle Arvesen dan Leonardo Basso. Basso sempat memperkuat tim asal Inggris ini pada tahun 2019 hingga 2021. Sedangkan Arvesen mengakhiri kerja sama di tahun 2011 ketika tim ini masih bernama Team Sky. Lalu dia pindah ke Uno-X Mobility.
Lantas ada Dr. Mehdi Kordi. Dia adalah pelatih untuk tim Great Britain dan saat ini melatih timnas Belanda untuk kategori Track. Kordi didaulat menjadi head of performance yang baru di tim Ineos Grenadiers.
Diperkuat juga oleh Tom Hellemen, yang sebelum menjadi Lead Performance Coach Ineos Grenadiers ini berkarier di dsm-firmenich PostNL.
Saat ini, Ineos Grenadiers masih mencari head of engineering and technology untuk memperkuat tim menggapai kembali kejayaan masa lalu.
Advertisement