Industri Shipyard Diyakini Kembali Bergairah
Tahun ini industri galangan kapal atau "shipyard" di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau diyakini kembali bergairah, bahkan bisa bersaing dengan negara-negara tetangga.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, di Batam, Selasa, mengaku punya prediksi akan banyak kapal-kapal baru diproduksi dan menjalani perawatan di Batam.
Karena itu, pihaknya terus mendorong perbaikan pelayanan di internal BP Batam, sehingga perizinan bisa cepat dan tepat waktu, sesuai dengan keinginan pelaku usaha shipyard.
"Karena itu saya ingin mengajak para pelaku usaha shipyard untuk menyampaikan masukan dan ide agar kami bisa mempercepat dan meningkatkan kembali shipyard di Batam," katanya.
Pihaknya juga akan merevisi Perka 17/2106 tentang Jenis dan Tarif Layanan pada kantor pelabuhan untuk mempermudah pelaku usaha shipyard.
Namun, kata Lukita, ada aturan yang tidak bisa dilanggar dan harus disampaikan ke Dewan Kawasan (DK) serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu), karena berkaitan dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Masukan dari pengusaha sangat perlu, kebijakan dan insentif seperti apa yang mereka butuhkan. Mudah-mudahan secepat mungkin bisa segera kita selesaikan karena untuk revisi Perka 19/2016 itu juga perlu revisi PMK," ujarnya.
Lukita yakin dan optimistis industri shipyard akan kembali bergairah melihat pertumbuhan ekonomi global yang mulai meningkat. Terlebih posisi Batam yang berada pada jalur perlayaran internasional menjadi keunggulan tersediri jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. (ant)