Industri Perhotelan di Banyuwangi Mulai Bergairah
Industri perhotelan Banyuwangi mulai bergairah dalam beberapa pekan terakhir. Jumlah hunian hotel berbintang di Banyuwangi sudah lebih tinggi dari prediksi pelaku industri perhotelan itu sendiri. Bahkan ada beberapa hotel berbintang di Banyuwangi yang full booked dalam 3 Minggu terakhir.
"Kalau (jumlah hunian) hotel rata-rata sudah diangka 45 persen. Ini bagus sekali karena prediksi kami hanya 20 persen," kata Ketua Paguyuban Hotel Berbintang Banyuwangi, Pungky Kusuma, Selasa, 21 Juli 2020.
Menurut dia, beberapa wilayah lain saat ini jumlah hunian masih kurang dari 10 persen. Bahkan beberapa wilayah lain masih ada yang tingkat huniannya pada angka nol koma sekian persen.
Pungky Kusuma menyebut, beberapa hotel sudah full booked dalam 3 minggu terakhir. Dia menyebut, dari laporan pengelola hotel yang lain, hampir semua hotel berbintang sudah menikmati peningkatan jumlah hunian ini. Tingkat hunian seluruh hotel berbintang sudah mulai naik.
"Reborn tourism lebih cepat dari yang kita prediksi sebelumnya. Ini merupakan sebuah kondisi bahwa memang secara psikologis kita baca masyarakat sudah agak jenuh 2-3 bulan di rumah. Tidak ke mana-mana," tegas pria yang juga Resort Manager Hotel Ketapang Indah ini.
Pungky Kusuma menyebut, reborn tourism yang lebih cepat ini tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah Banyuwangi. Diaman Pemkab Banyuwangi melakukan sertifikasi bagi tempat-tempat yang sudah dinyatakan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan baik, termasuk di bidang perhotelan. Masyarakat Banyuwangi juga dinilai lebih tertib dalam penerapan protokol kesehatan.
"Ini memberikan kepercayaan pada market. Kalau ingin berwisata dengan "aman", karena protokol kesehatan dilakukan, datanglah ke Banyuwangi," tegasnya.
Untuk tamu hotel, seluruhnya masih dari lokal seperti Surabaya, Lumajang, dan daerah Tapal Kuda seperti Jember, Probolinggo, Situbondo. Untuk tamu dari mancanegara, menurut Pungky Kusuma masih belum ada.
"Mancanegara belum. Karena penerbangan di banyak bandara mereka ditutup. Untuk manca paling cepat Maret tahun depan," pungkasnya.