Industri Mengajar, PT Smelting Edukasi Siswa SMK Ilmu Logam
Sebagai bagian program Industri Mengajar, PT Smelting kembali mengedukasi pelajar dalam pengetahuan soft skill. Kali ini 30 pelajar dan pengajar SMK Nurul Islam, Manyar, mendapat tambahan ilmu baru dari relawan karyawan PT Smelting.
Kegiatan kali ini merupakan program yang rutin dilakukan karyawan dari level staf hingga manager pabrik pemurnian tembaga ini. Langkah ini sebagai bagian kepedulian perusahaan untuk pendidikan siswa dan juga merupakan tujuan SDGs (Sustainable Development Goals).
Kegiatan ini digelar Rabu-Kamis (25-26 Oktober 2023) dipimpin Senior Manager General Affairs PT Smelting, Saptohadi Prayetno. Ada sejumlah materi yang disampaikan pengajar dari PT Smelting. Di antaranya kewirausahaan, pengelolaan keuangan, teknik wawancara dan pengelolaan Eco Enzym, Ilmu Logam, dan kemampuan berbicara (public speaking).
Rachmayani, Senior Staf GA PT Smelting yang memberikan materi pengelolaa eco enzym memaparkan tentang manfaat mengelola sampah domestik menjadi cairan eco enzym. Sampah seperti potongan sayur dan buah yang tidak terpakai bisa diolah menjadi eco enzym. Manfaat eco enzym di antaranya untuk pupuk organik, pembersih lantai juga berfungsi sebagai zat disinfektan.
"Jadi untuk membuat eco enzym bisa diaplikasi di rumah masing-masing dengan mengumpulkan bahan potongan buah dan sayur dan tidak dipakai, diolah seperti membuat pupuk kompos melalui wadah plastik hingga terbentuk enzym organik," kata Rachmayani.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan P Radjamin dalam kesempatan terpisah menjelaskan, program Industri Mengajar menjadi komitmen PT Smelting dalam memajukan dunia pendidikan. Langkah ini juga mendukung upaya pemerintah dalam menyamakan link and match dunia pendidikan dengan dunia industri (DUDI).
“DUDI harus menjadi terdepan dalam membangun jejaring. Keterhubungan antara pendidikan vokasi dengan DUDI secara otomatis akan ikut menyelaraskan berbagai komponen di dalamnya. Kegiatan Smelting Mengajar ini kita melihat wujud nyata program ‘link and match’ yang tepat dan strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI,” jelas Wawan, sapaan akrab Irjuniawan P Radjamin.
Ditambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya mempertemukan dan menyelaraskan dunia pendidikan sebagai supply side dengan DUDI. “Selain itu, juga sebagai demand side, khususnya dalam bidang teknik agar tercipta sebuah ekosistem pendidikan vokasi yang saling ‘link and match’,” pungkas Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting.
Dikatakan, Industri Mengajar ini sangat penting dilakukan oleh karyawan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial kepada masyarakat. Ilmu soft skill hard skill diperlukan agar siswa SMK dapat peningkatan kemampuan ya.
Sekedar diketahui, siswa yang ikut dalam program industri mengajar yang digagas PT Smelting sejumlah 30 orang siswa terseleksi yang terbagi atas 3 prodi meliputi Otomisasi Tata Kelola Perkantoran, Teknik Permesinan, Teknik Instansi Tenaga Listrik.