Indra Sjafri Bandingkan Shin Tae-yong dengan Luis Milla
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri kembali memberi tanggapan tentang ucapan Shin Tae-Yong yang menyebut PSSI dan dirinya memiliki banyak kesalahan dan tak profesional. Menurutnya, apa yang dikatakan oleh Shin lebih banyak bohongnya, tak sesuai fakta sebenarnya.
Indra mengatakan, sebenarnya sejak awal PSSI sudah tidak setuju apabila pelatih Korsel itu menangani tiga level Timnas. Namun karena Shin memaksa dan merasa sanggup, maka PSSI siap memenuhi keinginannya.
Di mata Indra, apa yang disampaikan Shin ke media di Korsel menandakan bahwa Shin sudah tidak percaya diri dengan janjinya sendiri saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas. Termasuk janji menjamin Indonesia bisa juara Piala AFF 2020.
“Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita. PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” kata Indra, Sabtu 20 Juni 2020.
Lalu, Indra juga membandingkan dengan Luis Milla yang saat itu juga menjadi salah satu kandidat pelatih timnas. Menurutnya, Luis Milla tidak pernah berjanji dan menjamin bahwa Timnas Indonesia di bawah asuhannya akan memenangkan trofi Piala AFF 2020.
“Luis Milla tidak bisa menjamin hal itu (juara AFF). Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepak bola,” katanya.
Shin Tae-yong Tak Sopan
Indra Sjafri mengaku bahwa dirinya dan para pengurus PSSI sangat menghormati Shin Tae-yong sebagai salah satu pelatih hebat di Asia. Namun belakangan mereka dibuat jengah. Pasalnya, Shin memiliki sikap yang kurang etis.
Salah satunya ketika tim PSSI melakukan rapat virtual, membahas persiapan timnas Indonesia yang juga diikuti oleh Ketua Umum PSSI. Indra mengungkapkan, para pengurus PSSI semuanya mengikuti rapat dengan serius. Namun Shin tak melakukan hal yang sama. Dengan seenaknya dia mengikuti rapat dengan mengemudikan mobil.
“Kita ini tadinya menghormati Shin, tapi lama-lama yang bersangkutan bersikap seenaknya sendiri. rapat dibuka oleh Ketua Umum PSSI, Shin rapat sembari mengemudikan mobil, menggunakan ponsel kencil. Sementara para pengurus PSSI mengikuti rapat dengan serius di tempat duduk masing-masing,” kata Indra.
Pekan ini pun sebenarnya terjadwal kembali rapat virtual dengan Shin, tapi mendadak ia membatalkan agenda itu. Dengan alasan, Shin memiliki janji untuk melihat resort. Indra mengatakan bahwa ini adalah salah satu bentuk ketidakprofesionalan Shin Tae-yong.
“Ini menunjukkan ketidakprofesionalan dia. Apalagi dia tetap kita gaji sangat besar lho, meski selama masa Covid-19 dipotong 50 persen. Ini kok diajak rapat susah sekali,” tambahnya.
Terkait pemotongan gaji di masa pandemi, Indra menjelaskan hal itu dilakukan atas dasar kesepakatan bersama. Selain gaji yang sangat besar untuk Shin Tae Yong dan para asisten serta penerjemahnya, PSSI memberikan fasilitas pada tim pelatih asing berupa apartemen dan mobil mewah.
Shin Tae-yong dan para asistennya memutuskan kembali ke Korsel 3 April lalu. Hingga saat ini, Shin belum memberikan kejelasan kepada PSSI kapan akan kembali ke Indonesia.
“Kita butuh dia datang. tapi malah kita yang disuruh mendatangi dia ke Korea untuk menggelar TC di sana,” pungkasnya.
Advertisement