Indosat Tumbuh Pesat
Indosat Ooredoo (Perusahaan) tumbuh pesat, dengan meraih pertumbuhan positif dua digit dalam triwulan pertama 2020 untuk pendapatan seluler dan EBITDA sekalipun saat ini Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19.
Indosat sebelumnya adalah BUMN, yang dijual ke swatsa jaman pemerintahan Megawati, saat Menteri BUMN dijabat Laksamana Sukardi tahun 2002. Saat kampanye tahun 2014, Jokowi berjanji akan membeli kembali Indosat.
"Perusahaan mencatatkan triwulan III tahun 2020 dengan kinerja keuangan dan operasional yang kuat. Meskipun di tengah persaingan ketat dan tantangan pandemi COVID19, kami terus menjaga momentum pertumbuhan dan terus berada pada jalur yang tepat mewujudkan strategi turn around," kata President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz A.A.Al-Neama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Dikatakan, perusahaan terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Di masa ini, kata dia, perusahaan tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan karyawan sebagai prioritas utama.
Indosat Ooredoo mencatatkan kinerja yang solid untuk sembilan bulan tahun 2020 dengan total pendapatan meningkat 9,2 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi Rp20,6 triliun, pendapatan seluler meningkat 12,9 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp17 triliun, EBITDA mencapai Rp8,5 triliun atau meningkat 17 persen dibanding tahun sebelumnya, dan EBITDA margin tercatat sebesar 41,1 persen meningkat 2,7 bps dibanding tahun sebelumnya.
Pelanggan seluler mencapai 60,4 juta pada akhir September 2020, meningkat 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) sebesar Rp31,7 ribu dari sebelumnya Rp27,8 ribu, serta trafik data yang tumbuh sebesar 54,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan jumlah pelanggan serta ARPU menunjukkan bahwa investasi jaringan, inisiatif digital, dan penawaran ke pelanggan telah memberikan hasil yang menguntungkan. Selain itu Indosat Ooredoo telah berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dengan pengalaman jaringan yang lebih baik dan harga yang terjangkau.
Perusahaan, katanya, terus mendukung program pemerintah untuk membantu masyarakat melewati pandemi COVID-19, salah satunya untuk program Pembelajaran Jarak Jauh.
"Perusahaan juga melakukan beberapa kerja sama strategis dengan mitra global untuk meningkatkan layanan digital bagi pelanggan, ritel, maupun korporasi," katanya.
Indosat sebelumnya adalah BUMN, yang dijual ke swatsa jaman pemerintahan Megawati, saat Menteri BUMN dijabat Laksamana Sukardi tahun 2002. Saat kampanye tahun 2014, Jokowi berjanji akan membeli kembali Indosat. (ant)
Advertisement