#IndonesiaGelap Capai 13 Juta Engagement di X, 81% Komentar Bersentimen Negatif
Februari 2025, media sosial X dipenuhi oleh gelombang kecemasan warganet terkait kebijakan-kebijakan pemerintah. Sejak awal pemerintahan Prabowo-Gibran, berbagai kebijakan yang diluncurkan terus menimbulkan pro dan kontra. Laporan terbaru dari Jangkara Data Lab, perusahaan riset digital yang berada di bawah PT Nestara Teknologi Teradata, mengungkap bahwa tagar #IndonesiaGelap mencapai lebih dari 13 juta engagement di X dan 4 juta engagement di Instagram.
Analisis Sentimen #IndonesiaGelap: 81% Negatif
Analisis terhadap 64.816 komentar di X menunjukkan bahwa 81% dari sentimen yang muncul bersifat negatif, dengan kemarahan menjadi emosi yang paling dominan (37%). Gelombang percakapan mencapai puncaknya pada 17 dan 21 Februari 2025, bertepatan dengan aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah.
"Tagar #IndonesiaGelap mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap sejumlah kebijakan, seperti efisiensi anggaran yang dianggap tidak tepat sasaran, pembatasan elpiji yang merugikan masyarakat, retret kepala daerah yang dinilai boros, dan pendirian Danantara yang kontroversial," jelas Khoirul Rifai, Asisten Manajer Riset di Jangkara.
Metode Analisis Sentimen: Emosi Negatif Dominan
Menggunakan metode Plutchik’s Wheel of Emotions, analisis big data menunjukkan bahwa selain kemarahan, warganet juga mengekspresikan emosi Anticipation (34%) dan Disgust (12%), yang menggambarkan ketidakpuasan mendalam terhadap kondisi sosial dan politik saat ini. Sebagian besar kemarahan masyarakat terungkap dalam aksi demonstrasi #IndonesiaGelap serta melalui media sosial, yang menunjukkan dominasi sentimen negatif.
Akun Non-Media Sebagai Motor Utama Isu
Laporan ini juga mencatat bahwa 99% percakapan mengenai #IndonesiaGelap berasal dari akun-akun individu, sementara akun media hanya berkontribusi sebesar 1%. Akun non-media @Kunti1515 menjadi yang paling aktif dengan 612 komentar, sedangkan di kategori media, akun @kompascom memimpin dengan 146 komentar yang menyebutkan tagar tersebut.
Media Sosial Sebagai Kanal Aspirasi Publik
Laporan ini menunjukkan bahwa media sosial terus berfungsi sebagai kanal utama bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Dominasi sentimen negatif dalam percakapan #IndonesiaGelap memberikan sinyal kuat bagi para pemangku kebijakan untuk lebih responsif terhadap keresahan publik.
Tentang Jangkara
Jangkara adalah perusahaan riset digital yang berdiri sejak Maret 2021. Dengan memanfaatkan data dari Newstensity, Socindex, dan Socioscreen, Jangkara mengombinasikan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan wawasan mendalam mengenai berbagai isu sosial, politik, dan ekonomi.
Advertisement