Indonesia Subur dan Damai, Ulama Lebanon: Jagalah dari Aliran Menyimpang
Ulama asal Lebanon Syekh Syamir Al-Khouli berpesan kepada para Muslimin di Indonesia, untuk bersama-sama saling menjaga Republik Indonesia dari ancaman terorisme, ekstremisme, dan radikalisme.
“Jagalah Indonesia yang subur ini dari aliran-aliran yang menyimpang. Jaga Indonesia yang penuh dengan kedamaiaan ini dari tangan-tangan terorisme, ekstremisme, dan radikalisme,” katanya, dalam siaran pers diterima ngopibareng.id, Kamis (25/1/2018).
“Kita ingin Indonesia sebagaimana negara-negara lainnya yang hidup tenteram dalam menyebarkan akidah Ahlussunnah wal Jamaah,” tuturnya.
Menurutnya, kita semua mewarisi ajaran yang sama, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah, Islam yang sesuai dengan apa yang dibawa Rasulullah SAW.
“Umat Islam Indonesia diwarisi akidah yang sama oleh para leluhur muslimnya, yaitu aqidah Al-Asy’ariyah Al-Maturidiyah. Kebenaran itu bukan dilihat dari siapa yang menyampaikan tapi lihatlah orang itu dari apa yang ia sampaikan,” ucap Syekh Syamir.
Karena itu, sambung Syekh Syamir, mari kita mengikuti aliran yang sudah dijalani oleh para leluhur kita, yang mengajarkan Islam wasathiyah, Islam yang menghormati tradisi dan budaya, tidak saling membid’ah-bid’ahkan, apalagi mengkafir-kafirkan.
“Kita tidak usah sibuk mendengarkan orang-orang yang akidahnya menyimpang. Mereka yang menganggap maulid, tahlil, yasin, ziarah kubur, tawassul, semuanya bid’ah. Yang benar kita ikuti, yang tidak benar kita campakkan,” tuturnya pada Multaqo ad-Duat al-Alami di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).
Akhir kalimat, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan acara ini. Dan ia berharap acara seperti ini akan terus diadakan untuk menyambung persaudaraan antarsesama umat Islam di Dunia.
“Insyaallah ini buka pertemuan yang terakhir. Kita akan bertemu lagi pada pertemuan-pertemuan berikutnya,” pungkasnya.
Forum menghadirkan 13 ulama dari delapan Negara, yaitu Syekh Ahmad Yusuf dari Kolombia, Syekh Bilal Hallak dari Amerika, Syekh Torrieq Ghannam dari Lebanon, Syekh Bakr Abu Culleh dari Amerika, Syekh Ibrohim Asy-Syafi’i dari Australia, Syekh Muhammad Oman dari Palestina, Syekh Said Aboy Hammous dari Lebanon, Syekh Khalid Halabie dari Australia, Syekh Muhammad Aukal dari Amerika, Syekh Amjad Arafat dari Australia, Syekh Muhammad Al-Faraj dari Lebanon, dan Syekh Omar Dayah dari Denmark. (adi)