Indonesia Siapkan 1,2 Juta Vaksin Sinovac untuk Nakes
Indonesia telah menerima sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac buatan China. Kepala bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dokter Masdalina Pane menyebut jika vaksin tersebut diprioritaskan untuk tenaga medis.
"Vaksin untuk saat ini adalah vaksin untuk kondisi emergency, bukan untuk kondisi normal," kata Masdalina dalam konferensi pers Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa 8 Desember 2020.
Pemerintah memang telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin ke Indonesia. Namun, ketersediaan vaksin saat ini belum cukup untuk diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga, vaksin tersebut diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang paling berisiko tertular terlebih dahulu, yaitu para tenaga medis.
"Jadi vaksin itu tidak diberikan untuk seluruh masyarakat. Tapi diberikan kepada kelompok-kelompok yang berisiko. Yang pertama adalah tenaga kesehatan, karena mereka yang terus kontak dengan yang terkonfirmasi maupun yang belum diketahui, tetapi memiliki gejala. Suspect, kami menyebutnya," kata dia.
Kemudian, kelompok berikutnya yang mendapat prioritas vaksinasi adalah orang-orang yang melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dan selanjutnya untuk orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi. "Jadi ini bukan untuk seluruh rakyat. sehingga karena ini kondisinya emergency, jadi prioritas pemerintah tentu kepada mereka yang memiliki risiko," kata Masdalina.
Kepada masyarakat, ia mengimbau agar mereka tetap disiplin menerapkan protokol 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan guna mencegah penularan Covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia akan memvaksin total sebanyak 32 juta warga dengan vaksin gratis. Sisanya, sekitar 75 juta orang, bisa vaksin dengan membelinya. Dari 32 juta yang gratis tersebut, terdapat 1,2 juta nakes yang mendapat prioritas vaksin. Sisanya ada aparat keamanan seperti polisi dan militer, serta pemegang BPJS kelas tiga.
Dengan 1,2 juta dosis vaksin yang ada saat ini, dan satu individu mendapat dau dosis vaksin, maka jumlah tersebut baru menjangkau 50 persen dari nakes yang akan menerima vaksin gratis. (Ant)
Advertisement