Indonesia Sepakati Kerja Sama Ekonomi dengan Uni Emirat Arab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan diperkirakan tiba di Tanah Air pada Sabtu 2 Juli 2022 pagi ini. Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) sekitar pukul 19.10 waktu setempat, setelah bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan dan sejumlah pengusaha di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, Jumat, 1 Juli 2022.
Setidaknya ada empat poin yang didiskusikan Presiden Jokowi dengan para pengusaha, yaitu pertama terkait logistik udara.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan, Indonesia dan UEA ini bisa menjadi partner yang saling menguntungkan. "Di mana Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena Indonesia kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain, secara bersamaan UEA ini bisa menjadi jendela untuk Indonesia untuk melakukan transaksional dari barang-barang kita ke luar negeri. Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi,” jelasnya.
Kedua, mengenai ibu kota Nusantara (IKN), Erick menjelaskan bahwa Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat memang perlu membuat ibu kota baru. Erick memandang bahwa pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.
“Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan kita harus menyiapkan kota masa depan. UEA sendiri, Abu Dhabi sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya,” ujarnya.
Ketiga, pertemuan juga membahas soal pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru atau blue economy. Menurut Erick, Presiden Jokowi ingin agar pembangunan ekonomi biru tersebut dapat turut menjaga alam Indonesia, tidak sekadar mengeksploitasinya.
“Kita mempunyai Raja Ampat, juga ada yang namanya Komodo yang sangat dilindungi. Nah ini sekarang kita coba melihat bagaimana membangun peta biru secara menyeluruh, wisata laut kita yang friendly atau sangat bersahabat dengan alam, dan juga dengan industri cruise atau wisata dengan kedekatan kepada kekeluargaan. Jadi bukan sekadar entertainment dan tourism,” ucapnya.
Terakhir, dalam pertemuan juga dibahas mengenai perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara. Menurut Erick, hal itu dilakukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis, Kepala Badan Otoritas IKN Bambang Susantono, dan Kepala Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah.
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan luar negeri Jokowi selama sepekan belakangan. Jokowi memulai rangkaian kunjungannya ini dengan menghadiri pertemuan G7 di Jerman. Setelah itu, ia melakukan safari diplomasi damai ke Ukraina dan Rusia, kemudian terbang ke UEA.
Advertisement