Indonesia Putuskan Opsi Pemulangan WNI di Jepang Selasa
Pemerintah Indonesia belum juga memutuskan cara untuk mengevakuasi 74 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di kapal pesiar Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang. Rencananya, keputusan akan dibuat pada Selasa, 25 Februari 2020.
"Rencananya Selasa akan ada rapat untuk membahas pemulangan WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Proncess menggunakan apa," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Rancaekek, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan di sela peninjauan kemajuan pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung bersama Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dan Dirut PT KAI (Persero) Edy Sukmoro.
Ia melanjutkan jika pemerintah telah menyiapkan rumah sakit terapung KRI dr Soeharso untuk memulangkan WNI yang berada di kapal pesiar tersebut. Namun, jika menggunakan kapal apung, maka pemulangan akan memakan waktu cukup lama, hingga mereka tiba di Indonesia.
Alternatif lain, kata Budi Karya, adalah menggunakan pesawat terbang, meski pemerintah belum juga memutuskan hendak menggunakan pesawat atau kapal hingga saat ini.
"Oleh sebab itu rencananya Selasa akan dirapatkan antar kementerian untuk memutuskan apakah menggunakan jalur laut atau udara," katanya.
Sesuai informasi dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo, Jepang dan kemenlu, WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess, Yokohama, berjumlah 78 orang.
Sebanyak 74 orang dinyatakan sehat, namun empat WNI dinyatakan positif terjangkit virus COVID-19 dan dirawat di rumah sakit di Jepang dengan standar protokol badan kesehatan dunia (WHO), dilansir dari Antaranews.