Indonesia Promosi Wisata ke Saudi
Jakarta: Jejak kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz bin Saud masih belum lama. Kementrian Pariwisata sudah merancang kegiatan lanjutan untuk menghangatkan momentum lawatan Raja Arab di Jakarta, Bogor, Bali dan sekitarnya. Salah satunya adalah Riyadh Travel Fair 2017 yang akan dilaksanakan 7 hingga 10 April 2017, mendatang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berpesan agar para pelaku bisnis pariwisata di tanah air segera membuat Paket King Salman Route. Meniti jejak dan napak tilas tempat-tempat istimewa yang pernah dikunjungi Raja Salman dan rombongan. "Sebagai tokoh besar, orang paling berpengaruh di Arab, Raja Salman bisa mengendors rakyatnya di Bali untuk pemasaran wisata Indonesia," jelasnya, Kamis (16/3).
Menurut Arief Yahya, kunjungan Raja Salman bisa berdampak positif. "Karena itu saat inilah momentum yang pas, memanfaatkan Riyadh Travel Fair," kata Arief Yahya.
Apalagi, menteri Perhubungan Budi Karya yang telah menandatangani MOU antara Indonesia dengan Arab Saudi. Dalam MOU tersebut Indonesia mendapatkan penambahan slot penerbangan ke 3 kota di Indonesia baik ke Jeddah maupun Madinah.
”Saya yakin penambahan slot penerbangan ini akan bertambah terus seusai kedatangan Raja Arab Saudi, dengan begitu konektivitas akan membaik. Saatnya kita berpromosi dan membawa Wisman Timur Tengah ke tanah air,” ujarnya.
Pameran akan menyentuh Wisman dengan pola B to C. Menurut Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana, pihaknya mempersiapkan luas lahan pameran sebesar 72 sqm. ”Kita akan membawa 5 seller yang terdiri dari 4 travel agent, 1 grup hotel dan 2 seller tambahan dari Arab Saudi,” ujar Pitana.
Arab Saudi adalah negara yang menduduki ranking ke-13 pasar utama pariwisata Indonesia dan merupakan negara ranking ke-1 untuk kawasan Timur Tengah. Jumlah kunjungan turis asal Timur Tengah terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015 saja, jumlahnya sudah mencapai 180 ribu. Tahun lalu jumlahnya meningkat 30% mencapai 240 ribu dan 80%-nya dari Arab Saudi.
Tahun 2017 ini pihaknya menargetkan kedatangan wisman Timur Tengah akan naik 50% menjadi 360 ribu. Rata-rata spending wisman Timur Tengah itu US$ 2200 atau hampir 2x lipat dari rata-rata pengeluaran seluruh wisman. (frd)
Advertisement