Indonesia Produksi PCR Sendiri Bulan Depan
Sambil menunggu ventilator buatan Indonesia diproduksi pada Mei, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang PSD Brodjonegoro menyebut jika Indonesia akan segera memproduksi alat uji covid-19 berbasis PCR, pada Juni 2020.
Namun sebelum alat uji berbasis peptide sintesis RDT IgG/IgM diproduksi secara massal sebanyak 50 ribu unit, pada 8 Mei 2020, pemerintah menargetkan 10 ribu perangkat tes diagnosis cepat RTD sudah selesai diuji validasi.
Hal itu disampaikan pada Rapat Gabungan dengan sejumah Komisi DPR RI, sejumlah kementerian, dan Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Selasa 5 Mei 2020. Alat uji hasil kerja sama Universitas Gadjah Mada, Universitas Swasta dan PT Hepatika.
(Ant)
Selain berbasis peptide sintesis, konsorsoum bentukan Kemristek juga mengembangkan perangkat tes cepat berbasis biosensor yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran. Alat tersebut menggunakan sensor Surface Plasmon Resonance (SPR).
Perangkat ini akan menjalani uji validasi pada 100 perangkat purwarupanya, sebelum mulai didistribusikan pada sejumlah rumah sakit di akhir Juli 2020.
Ada pula perangkat tes cepat untuk deteksi IgG/IgM berdasarkan gen Spike dan Nucleocapsid dengan target produksi 10 ribu unit di akhir Juli 2020.