Indonesia Perkuat Pariwisata Bersama Timor Leste dan Australia
Penguatan sektor pariwisata terus dilakukan Indonesia. Salah satunya melalui strategi dan kerja sama dengan negara tetangga seperti Timor Leste dan Australia.
Menurut Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto, industri pariwisata dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang sangat besar.
Oleh karena itu, kerja sama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah menjadi penting. Dalam konteks ini, kerjasama wilayah antara Indonesia, Timor Leste, serta Australia.
Hariyanto mengatakan hal tersebut pada pertemuan Senior Official Meeting on Trilateral Economic Cooperations Indonesia-Timor Leste-Australia di Labuan Bajo.
Menurutnya, momentum pertemuan trilateral ini sangat penting dalam mengembangkan kerja sama di bidang pariwisata. Kementerian Pariwisata akan memfokuskan tiga bidang pengembangan kerja sama.
Diharapkan dengan difokuskannya kerja sama dapat memperkuat pariwisata di tiga negara yang merupakan The Heart of the Pacific Region tersebut.
Wisata bahari memang menjadi salah satu fokus pengembangan pariwisata Indonesia. Beberapa tahapan dan strategi telah dilakukan pemerintah yaitu mengembangkan infrastruktur pelabuhan, dan melakukan deregulasi terkait pelayaran dan yacth sehingga cruise dan yacth asing dapat dengan mudah masuk dan berlabuh di Indonesia.
Untuk infrastruktur, Indonesia telah membangun Labuan Bajo Marina di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Marina tersebut merupakan Pelabuhan pariwisata modern dan terpadu.
Di dalamnya terdapat restoran serta hotel yang berkapasitas 180 kamar. Marina tersebut dikerjakan oleh tiga konsorsium BUMN yang tergabung dalam Indonesia Ferry Property yaitu PT PP (Persero), Patra Jasa, dan PT ASDP Indonesia Ferry.
Promosi juga mendapat perhatian serius dari Kemenpar. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, promosi adalah aspek yang sangat penting untuk pariwisata.
Pada tahun 2018, Kementerian Pariwisata telah menjadwalkan beragam kegiatan di wilayah Timur Nusa Tenggara yaitu sebanyak 24 event prioritas cross border di wilayah Timur Nusa Tenggara. Dengan rincian, 12 even di Belu serta 8 even di Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU).
Begitu juga di Australia, Kemenpar juga telah dan akan melakukan serangkaian kegiatan promosi pariwisata Indonesia karena Australia merupakan pangsa pasar potensial pariwisata Indonesia. Tercatat sebanyak 1.188.449 wisatawan Australia berkunjung ke Indonesia di tahun 2017.
Pada pertemuan trilateral tersebut Kemenpar juga akan mendorong peningkatan kualitas SDM pariwisata. Saat ini, sudah ada MoU kerjasama pendidikan bidang pariwisata antara Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB) dengan Dili Institute of Technology (DIT).
MoU tersebut telah ditandatangani pada tanggal 11 Agustus 2015. "Indonesia akan mendorong Timor Leste untuk mengoptimalkan implementasi dari MoU tersebut dalam rangka menciptakan tenaga handal bidang vokasi pariwisata di kawasan trilateral," pungkas Hariyanto.
Pertemuan Trilateral Indonesia-Timor Leste-Australia juga menyadari pentingnya peran sektor lain dalam pengembangan pariwisata, sehingga forum mendorong keterlibatan private sector dalam akselerasi pencapaian kerja sama secara konkret. (*)