Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel? Ini Kata Kemenlu
Kabar Indonesia berencana melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, viral di media sosial. Namun kementerian luar negeri membantah kabar tersebut.
Indonesia Normalisasi dengan Israel
Kabar tersebut salah satunya disampaikan oleh akun Instagram @Greschinov. Influencer yang memimpin netizen berperang melawan netizen Israel dalam julid fisabilillah, menyebut jika Indonesia sedang dalam proses normalisasi hubungan dengan Israel.
Lewat Instagram, ia menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, untuk menjaga komitmen menentang Israel sebagai negara penjajah Palestina.
Dalam suratnya ia memberikan penjelasan, jika normalisasi dilakukan berkaitan dengan upaya Indonesia bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Organisasi yang berisi negara maju dari Eropa, Amerika, juga Asia seperti Jepang, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat.
"Bahwa Indonesia setuju untuk melakukan normalisasi dan hubungan diplomatic dengan Israel sebagai syarat untuk bergabungnya Indonesia di organisasi OECD," tulis Greschinov di akun Instagramnya, dilihat pada Jumat 12 April 2024.
Informasi itu menurut Greschinov dihimpun dari sejumlah media Israel. Ia juga menyertakan tangkapan layar dari sejumlah media digital Israel di unggahannya.
"Sebagai perwakilan masyarakat Indonesia, kami ingin meminta kembali komitmen dan janji Bapak bahwa Indonesia akan selalu memegang teguh prinsip dalam menentang Israel dan melakukan klarifikasi yang sebenarnya atas berita ini," lanjutnya dalam surat terbuka itu.
Klairifikasi Kemenlu
Dilansir dari CNA, Kementerian Luar Negeri membantah kabar tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, menyebut jika saat ini Indonesia tidak memiliki rencana normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. "Saya menyatakan, tak ada rencana normalisasi dengan Israel, terutama di antara tindakan Israel di Gaza," katanya pada Kamis, 11 April 2024.
Ia menegaskan, dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tidak tergoyahkan dalam skema dua negara. Meski, Lalu juga membenarkan jika Indonesia sedang berusaha masuk OECD, organisasi dengan anggota 38 negara maju. Syaratnya, seluruh negara harus memberikan persetujuan atas keanggotaan Indonesia di OECD.
Proses itu dimulai sejak Februari dan ditargetkan bisa diterima pada tahun 2045. Lalu menyebut, rata-rata negara yang hendak masuk membutuhkan waktu hingga 3 hingga 5 tahun sebelum diterima. "Waktu bagi Indonesai menjadi anggota penuh di OECD, belum ditetapkan," lanjutnya.
Diketahui, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik antar negara, meski tetap memungkinkan interaksi entitas industri di Indonesia dengan Israel di level bawah.
Advertisement